Crispy

Amien Rais Sentil Besan Gara-gara Nyalon Caketum PAN

JAKARTA-Beredar sebuah video yang berisi Amien Rais tampak sedang berbicara disebuah tempat dihadiri sejumlah kader PAN. Dalam video tersebut tampak Amien Rais didampingi Waketum PAN Hanafi Rais dan Mulfachri Harahap yang disebut-sebut akan maju sebagai caketum.

Putra Jaya Husin, Politikus senior PAN, Sabtu (7/11/2019), membenarkan video yang berisi pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang meminta Zulkifli Hasan agar tak lagi maju untuk menjadi ketua umum. Dalam video itu Amien Rais juga meminta besannya itu memberikan kesempatan kepada kader PAN lainnya.

“Pak Zul sebaiknya Anda jangan maju, berikan yang lain supaya ada perputaran,”.  

Menurut Putra Jaya, sebelumnya Amien Rais meminta kepada kader PAN yang hadir agar merekam pernyataannya dan diberikan kepada Zulkifli. Sebab Ia berharap Besannya itu tidak menjadi petahana ketum.

“Saudara sekalian karena itu, nanti ini direkam kasihkan Pak Zul ya,” kata Amien dalam video yang beredar itu.

Amien mengingatkann ketum PAN hanya berlaku untuk satu periode, yakni 5 tahun saja sehingga ada giliran bagi kader PAN lain untuk menjadi pemimpin partai.

“Tidak boleh ada ‘aku jagoan’, jangan. Wong saya aja nggak berani kok. Semua nggak berani. Jadi setelah ini sebaiknya memang siapapun setelah 5 tahun cukup. Supaya yang lain dapat giliran,”.

Dijelaskan Putra Jaya, bahwa video tersebut di ambil dalam pertemuan di Hotel Sultan, Jakarta, tempat sejumlah peserta Rakernas PAN menginap. Sedangkan pelaksanaan Rakernas sendiri digelar  di Hotel Millenium, Jl. Fachrudin, Jakarta Pusat.

“Semalam di Hotel Sultan. Memberi nasihat/tausyiah kepada peserta Rakernas yang sedang berkumpul di Hotel Sultan,”.

Sebelumnya Putra Jaya menginformasikan bahwa para senior PAN ingin ada perubahan kepemimpinan PAN

“Mereka minta ada perubahan kepemimpinan, confirmed ya 100 persen, karena saya bicara langsung dengan mereka, bukan katanya-katanya,”.

Keinginan senior-senior PAN, kata Putra Jaya, disebabkan penurunan suara PAN semasa kepemimpinan Zulkifli Hasan (Zulhas).

(tvl)

Back to top button