Angka Kematian Akibat Covid-19 di Cina Meragukan
Wuhan — Cina secara resmi melaporkan 3.305 kematian akibat virus korona. Namun antrean panjang guci abu mayat di rumah duka di Wuhan memunculkan pertanyaan berapa sebenarnya korban tewas akibat Covid-19?
Caixin, sebuah majalah di Cina, kali pertama memunculkan pertanyaan itu. Dalam laporan akhir pekannya majalah itu mengutip sopir truk yang mengaku membawa 5.000 guci abu mayat pada hari Rabu dan Kamis pekan lalu ke rumah duka di Distrik Hankou — satu dari delapan fasilitas di Wuhan.
Satu foto memperlihatkan sekitar 3.500 guci abu ditumpuk di lantai rumah duka. Jumlah sebanyak itu tentu saja untuk abu 3.500 mayat yang dikremasi, sedangkan angka resmi korban virus korona di Wuhan adalah 2.535.
Baca Juga:
— Virus Korona dan Diplomasi Masker Cina ke Eropa
— Cina Demam Teori Konspirasi Virus Korona Berasal dari AS
— Kini, Cina Menambang Uang dari Pandemi Covid-19
Jumlah angka kematian resmi dirilis sejak virus mewabah di Wuhan pada Desember 2019.
Wuhan, ibu kota Propinsi Hubei, berpenduduk 11 juta jiwa. Kota dikunci pada 23 Januari, untuk menghentikan penyebaran virus.
Saat itu transportasi dari dan ke Wuhan dihentikan, dan seluruh warga dipaska berdiam di rumah masing-masing. Akibatnya, kerabat yang kehilangan anggota keluarga hanya bisa mengambil abu mayat saat pemerintah mengakhiri status lockdown Wuhan.
Ketika status lockdown berakhir, kerabat berbondong-bondong mendatangi rumah duka untuk mengambil guci abu mayat anggota keluarga.
Selain foto ribuan guci, foto orang menyebut di pemakaman juga dibagikan secara online. Ini menunjukan tidak seluruh korban virus korona dikremasi. Ada juga yang dimakamkan.
Namun pemerintah Wuhan melarang kegiatan pembersihan makam hingga 30 April. Artinya, tidak ada Festival Qing Min — di Indonesia disebut Cheng Beng — atau hari bersih-bersih makam.
Laporan Caixin juga menunjukan sebenarnya sedemikian banyak yang meninggal akibat Covid-19 di Wuhan, dibanding angka resmi.
Majalah itu juga melaporkan angka kematian resmi tidak memperhitungkan pasien yang meninggal sebelum menjalani tes, dan mereka yang menderita penyakit lain.
Petugas medis yang diwawancarai mengatakan banyak pasien ditolak pada awal virus korona mewabah, dan ketika seluruh rumah sakit di Wuhan kewalahan.
Pemerintah Kota Wuhan mengatakan terdapat 56.007 kremasi sepanjang kuartal keempat 2019, meningkat 1.583 dibanding kuartal keempat 2018, dan 2.231 lebih tinggi dibanding kuartal keempat 2017.