Crispy

Angkatan Darat Amerika-Raytheon Kerjasama Buat Rudal Patriot

WASHINGTON – Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) melakukan kontrak bersama Raytheon Company NYSE -kontraktor militer yang berbasis di Waltham, Massachusetts- sebesar 551 juta dolar AS atau sekitar Rp7,8 triliun.

Kontrak tersebut untuk memulai produksi sistem pertahanan udara dan rudal Patriot untuk Kerajaan Bahrain -negara Arab kecil berbentuk monarki di Teluk Persia-, yang ditandatangani pada 31 Januari 2020.

“Patriot Raytheon memberi Kerajaan Bahrain dan 16 negara lain di seluruh dunia dengan sistem yang terbukti memerangi yang melindungi warga, infrastruktur, dan angkatan bersenjata dari spektrum ancaman yang luas,” kata Tom Laliberty, wakil presiden Integrated Air and Missile Defense di Bisnis Sistem Pertahanan Terintegrasi Raytheon, di Washington, seperti dirilis, Selasa (10/3/2020).

“Patriot bekerja, telah menyelamatkan banyak nyawa, dan akan terus melakukannya selama bertahun-tahun karena sistem ini terus-menerus diuji, dimodernisasi, ditingkatkan dan ditingkatkan untuk tetap di depan ancaman yang semakin meningkat,” Tom melanjutkan.

Pada Agustus 2019, Bahrain menandatangani surat penawaran dan perjanjian penerimaan untuk membeli sistem pertahanan udara dan rudal Patriot dari Angkatan Darat AS. 

Perjanjian tersebut memungkinkan Pemerintah AS untuk memulai negosiasi kontrak dengan produsen sistem Patriot Raytheon untuk produksi sistem dan rudal. 

Dalam penjualan, nantinya termasuk 60 rudal peningkatan kemampuan-3 (PAC-3) rudal peningkatan segmen (MSE), 36 rudal Patriot MIM-104E panduan peningkatan rudal (GEM-T) dengan canister.

Sekedar diketahui, Raytheon merupakan kontraktor militer terbesar ke-5 di dunia. [Fan]

Back to top button