Aparat Tembaki Pelayat Saat Pemakaman Korban Kebrutalan Militer
Militer Myanmar menembaki para pelayat yang tengah menyanyikan lagu revolusi untuk menghormati Thae Maung Maung yang meninggal ditembak militer sehari sebelumnya. Para pelayat berhamburan melarikan diri dari penembakan.
JERNIH-Sebuah insiden mencekam terjadi ketika Militer Myanmar membubarkan para pelayat yang tengah memberi penghormatan terakhir saat pemakaman seorang pemuda berusia 20 tahun yang bernama Thae Maung Maung di Bago dekat ibu kota komersial Yangon, pada Minggu (28/3/2021) lalu.
Para pelayat ditembaki Militer Myammar ditengah acara pemakaman Thae Maung Maung yang meninggal dan menjadi korban kebrutalan aparat,
Dilansir Reuters, para pelayat yang tengah menyanyikan lagu revolusi untuk Thae Maung Maung, berhamburan melarikan diri dari penembakan.
“Saat kami menyanyikan lagu revolusi untuknya, pasukan keamanan baru saja datang dan menembak kami,” kata seorang wanita bernama Aye. Ia hadir dalam pemakaman tersebut, sebagaimana dikutip Reuters, pada Senin (29/3/2021).
“Orang-orang, termasuk kami, lari saat mereka melepaskan tembakan.” katanya menambahkan.
Thae Maung Maung merupakan salah seorang korban tewas dari 114 orang yang tewas pada kejadian pada dalam insiden “hujan peluru” yang dilancarkan oleh junta militer pada Sabtu (27/3/2021).
Bertepatan dengan perayaan Hari Angkatan Bersenjata Myanmar Ke-76 pada Sabtu (27/3/2021), Militer Myanmar menembaki pada demonstran di seluruh penjuru Myanmar yang menyebabkan korban meninggal dalam satu hari itu sebanyak 114 orang.
Portal berita Myanmar Now, menyebut korban tewas di beberapa kota antara lain di kota Mandalay, 40 orang, di Yangon, 27 orang termasuk korban anak-anak 13 tahun, dan di kota Myingyan sedikitnya dua pengunjuk rasa tewas.
Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, hingga Minggu (28/3/2021) mencatat jumlah total warga sipil yang tewas sejak kudeta 1 Februari sebanyak 459 orang.
Berbagai kecaman pada Junta Militer Myanmar datang dari berbagai penjuru dunia. Bahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyayangkan tindakan militer Myanmar yang menembaki warganya sendiri.
“Ini benar-benar memalukan dan berdasarkan laporan yang saya dapatkan, banyak sekali orang yang terbunuh sama sekali tidak perlu,”. (tvl)