Arkeolog Temukan Kota Bangsa Maya di Bawah Hutan Meksiko
- Menggunakan laser, peneliti memindah 60 bangunan tunggal.
- Kota diperkirakan pernah dihuni 50 ribu orang.
JERNIH — Peneliti menemukan permukiman besar Bangsa Maya tersembunyi di bawah hutan Meksiko dengan menggunakan pencitraan laser.
Ananova memberitakan permukiman terdapat di situs arkeologi Calakmul di negara bagian Campeche. Permukiman memiliki banyak kuil, rulah, teras, dan jaringan kanal.
Peneliti Institut Antropologi dan Sejarah Nasional (INAH) menggunakan pencitraan laser, deteksi, dan jangkauan (LIDAR) untuk menemukan kota itu.
Pemetaan udara lebih dari 95 kilometer persegi kanopi hutan segera dilakukan Pusat Nasional untuk Pemetaan Laser Lintas Udara (NCALM) di Houston, Texas, AS.
Peneliti juga melibatkan parah ahli dari Aerotecnologia Ditigal SA de CV dari Pachuca di negara bagian Hidalgo, Meksiko.
Calakmul, terletak jauh di dalam hutan di wilayah Cekungan Peten, adalah salah satu situs kuno terbesard dan terkuat yang pernah ditemukan di dataran rendah Maya.
Sekitar 1.300 tahun lalu, Calakmul diperkirakan dihuni 50 ribu orang dan memiliki pemerintahan. Dr Kathryn Reese-Taylor dan arkeolog Adriana Velazquez Morlet mengatakan terdapat 60 struktur individu di dalam kompleks bawah tanah.
INAH menyatakan kompleks perumahan besar ini dikelompokan di sekitar kuil, tempat suci dan kemungkinan pasar. Kepadatan arsitektur menempatkan Calakmul sebagai salah satu kota terbesar di Amerika pada tahun 700 Masehi lalu.
Menurut ilmuwan temuan ini mengkonfirmasi penelitian abad ke-20 yang mengidentifikasi sejumlah besar struktur yang diawetkan di situs itu.
Studi itu menyarankan pemukiman perkotaan harus menampung populasi melimpah di puncak kejayaannya. Peneliti menyatakan modifikasi lanskap memperlihatkan pemukim di situs itu menyamai skala populasi perkotaan.
Semua lahan di situs ditutupi saluran air, teras, dinding, dan bendungan, untuk memberi ketahanan pangan maksimum dan air yang cukup bagi penduduk.