Armenia dan Azerbaijan di Ambang Perang Total
- Armenia memobilisasi pasukan cadangan.
- Azerbaijan merasa belum perlu menggunakan seluruh kekuatan.
- Nagorno-Karabakh lebih dulu mengumumkan darurat militer.
Yerevan — Armenia dan Azerbaijan di ambang perang terbuka di sepanjang perbataan Nagorno-Karabakh, wilayah yang diperebutkan.
Armenia mengumumkan darurat militer dan mobilisasi total, dengan memerintahkan pasukan cadangan melapor ke kantor wajib militer.
Dalam postingan Facebook-nya, Minggu 27 September 2020 pagi, PM Nikol Pashinyan mendesak pasukan cadangan Armenia berada di setiap pos, dan bersiap membela tanah air yang terancam.
Seruan mempersenjatai diri dan darurat militer, menurut PM Nikol, diberlakukan karena Azerbaijan menyerang Armenia.
Armenia memiliki 44 ribu pasukan tugas aktif, kurang setengah dari mereka adalah wajib militer. Sedangkan pasukan cadangan berjumlah 210 ribu personel.
Orang-orang Armenia yang menyelesaikan dinas militer terdaftar di pasukan cadangan, dan memikul kewajiban menjadi tentara di masa perang. Status itu diemban sampai berusia 50 tahun.
Armenia dan Azerbaijan terlibat pertempuran sengit di sepanjang perbatasan Nagorno-Karabakh, wilayah yang disengketakan. Kedua pihak melaporkan korban sipil, dan saling menyalahkan.
Pertempuran melibatkan tembakan artileri serta pesawat tempur, plus kendaraan lapis baja. Sebelumnya, militer Azerbaijan mengklaim merebut beberapa lokasi strategis dan permukiman di sepanjang garis depan. Klaim itu dibantah Armenia.
Di Baku, pemerintah Azerbaijan mengatakan tidak akan mengikuti langkah Armenia dengan menyeru perang total kepada rakyatnya. Militer Azerbaijan mengatakan tentara cadangan masih belum diperlukan.
Meski dihuni dan dikelola etnis Arbania, Azerbaijan mengklaim Nagorno-Karabakh bagian wilayahnya. Kedua negara berperang tahun 1990-an, atau setelah Armenia dan Azerbaijan lepas dari Uni Soviet.
Sebelumnay, Nagorno-Karabakh — yang berusaha memisahkan diri dari Armenia dan Azerbaijan — mengumumkan darurat militer dan memobilisasi penduduk laki-laki.