AS Makin tak Aman Bagi Orang Yahudi
- Anak muda Yahudi di AS kian takut memperlihatkan identitas.
- Sebagian dari mereka berusaha menghindari tempat-tempat tertentu, dan acara, karena merasa tidak aman.
JERNIH — Komite Yahudi Amerika (AJC), sebuah kelompok advokasi terbesar di AS, mengatakan jumlah orang Yahudi yang merasa kurang aman di AS naik sepuluh poin persentase dalam setahun.
Survei anti-Semitisme AJC tahun 2022 menunjukan 41 persen orang Yahudi AS merasa kurang aman, dibandingkan 31 persen tahun 2021. Satu dari empat orang Yahudi dilaporkan menjadi target anti-Semitisme pribadi. Angka ini tak berubah sejak 2019.
“Tidak boleh ada orang Yahudi di AS, terutama generasi muda, yang merasa tidak aman mengekspresikan identitas mereka,” kata Ted Deutch, eksekutif AJC. “Namun, anti-Semitisme yang meningkat memiliki efek sangat mengganggu pada orang Yahudi AS dan masyarakat AS umumnya.”
Menurut Deutch, AJC berharap dapat bekerja sama dengan Gedung Putih untuk mengembangkan strategi efektif pendekatan ke seluruh pemerintah guna memerangi kebencian terhadap Yahudi selama-lamanya.
Desember lalu pemerintah Presiden Joe Biden mengumumkan kelompok antarlembaga baru yang akan mengembangkan strategi nasional memerangi anti-Semitisme.
Survei AJC digelar antara September dan November 2022, dengan sampel 1.507 orang dewasa Yahudi. Survei paralel pada Oktober mengumpulkan sampel 1.004 warga dewasa AS non-Yahudi.
Di antara temuannya adalah 69 persen orang Yahudi AS pernah mengalami anti-Semitisme secara online dalam 12 bulan terakhir. Sebanyak 14 persen orang Yahudi lebih tua mengatakan ini membuat mereka tidak aman secara fisik, yang meningkat menjadi 26 persen di antara orang Yahudi lebih muda.
Hampir 40 persen orang Yahudi mengatakan mereka mengubah perilaku setidaknya satu kali karena ketakutan anti-Semitisme. Dari jumlah itu, 27 persen mengatakan ingin menghindari posting konten online yang bisa mengidentifikasi mereka sebagai Yahudi.
Sebanyak 23 persen menanggalkan atau menampilkan barang yang akan mengidentifikasi mereka, dan 16 persen menghindari tempat-tempat acara, situasi tertentu, karena masalah keamanan.
Sepertiga populasi umum AS percaya anti-Semitisme adalah persoalan kurang serius dibanding bentuk fanatisme lainnya, dibanding 48 persen orang Yahudi yang menganggap serius anti-Semitisme.
Holly Huffnagle, direktur AJC untuk memerangi anti-Semitisme, menyebutnya sebagai kejutan yang disambut baik bagi banyak komunitas Yahudi bahwa pernyataan rapper Kanye West ditanggapi serius oleh masyarakat umum.
Didirikan tahun 1906, AJC merilis laporan tahunan anti-Semitisme sejak 2019. Survei tahunan dilakukan perusahaan riset pasar SSRS.