Barcelona Menolak Penghancuran Patung Christopher Colombus
- Barcelona tidak punya hubungan dengan Christopher Colombus.
- Spanyol memanfaatkan jalur pelayaran yang dirintis Colombus untuk menjelajah Benua Amerika, merampok emas suku-suku Indian, dan mendirikan koloni.
- Orang Katalan, atau penduduk Barcelona, membangun bisnis perbudakan di Kuba dan Karibia.
- Barcelona adalah kota yang didirikan dengan uang hasil bisnis perbudakan dan emas Indian.
Barcelona — Di banyak kota di AS, patung Christopher Columbus — penjelajah pertama yang mendarat di benua Amerika — dirobohkan, tapi tidak di Barcelona.
Ada Colau, walikota Barcelona, menolak imbauan untuk menurunkan patung Columbus. Alasan Colau; “Alangkah lebih baik bagi Barcelona untuk menghadapi masa lalu daripada menyangkalnya.”
Alasan lain, patung Christopher Columbus adalah yang paling ikonik bagi Barcelona. Patung itu, berdiri sejak 1888 di Las Ramblas, terletak di ujung tiang tinggi.
Tangan kanan Colombus menunjuk ke dunia baru, atau Amerika Serikat, meski sebenarnya ke Constantine — kota peninggalan Kekaisaran Romawi di Aljazair.
Hubungan Colombus dengan Barcelona sangat lemah, bahkan mungkin tidak ada sama sekali. Namun, pemetaan jalur pelayaran Eropa-AS yang dibuat Columbus membuat Barcelona berubah menjadi kota pelabuhan hebat.
Sebagian besar arsitektur kota terbaik, termasuk yang dibuat Antoni Gaudi, dibiayai sekian ton emas orang Indian, dan perdagangan budak di Karibia.
Jalur pelayaran Spanyol-Eropa mengawali penaklukan Spanyol atas suku-suku Indian di Amerika Latin; Inka, Maya, Aztek, menghabisi kerajaan-kerjaan kecil Melayu di Filipina.
Penakluk macam Hernan Cortez, Fransisco Pizzaro, dan puluhan lainnya, datang mencari rempah. Mereka merapok suku-suku Indian, membawa pulang emas.
Orang-orang Katalan membangun jaringan perdagangan budak di Karibia, untuk memperkaya diri dan membangun kota. Banyak patung pedagang budak di Barcelona, dan sebagian besar terpelihara.
Sebagai ganti penolakan, Barcelona meresmikan tur perbudakan untuk mendidik pengunjung dan penduduk agar tahu bagian sejarah kora yang berusaha dilupakan.
“Inilah yang orang Amerika sebut sejarah publik,” kata Oriol Lopez-Badell. “Mengambil penelitian sejarah yang serius, dan menemukan cadra menyajikannya kepada masyarakat umum.”
Lopez-Badell adalah sejarawan di Observatorium Eropa tentang Memori di Universitas Barcelona. Ia mendirikan tur ini, sebagai pengakuan kepada orang-orang yang menjadi korban perbudakan.
Menurutnya, seperempat yang berpartisipasi dalam tur adalah Afro-Amerika. “Mereka sering terkejut mendengan cerita perbudakan, tetapi bersyukur atas kenyataan bahwa kami menghadapi bagian tidak nyaman dari sejarah kami,” katanya.
Tur dimulai di patung Joan Guell, ayah Eusebi — pelindung Gaudi. Guell memperkaya diri lewat perdagangan budak di Kuba.
Ia tidak sendiri. Ada nama lain, yaitu Oriol Junqueras — pendiri Partai Republik Katalan yang berhaluan kiri. Junqueras mengklaim terlibat langsung dalam perdagangan budak.
“Kami tahu sedikit apa yang dilakukan Guell di Kuba,” kata Martin Rodrigo, profesor sejarah Universita Pompeu Fabra di Barcelona, dan penulis beberapa buku tentang Barcelona dan perbudakan.
“Tidak ada bukti Guell pedagang budak, tapi dia pemilik budak,” lanjut Rodrigo. “Yang juga kita ketahui adalah dia presiden sebuah asosiasi, yang berusaha mempertahankan perbudakan di Karibia.”
Asosiasi itu berdiri tahun 1871, ketika setiap negara Eropa telah menghapus perbudakan di koloni mereka. Spanyol menjadi satu-satunya negara Eropa terakhir yang mempertahankan perbudakan, dan Guell yang paling berpengaruh.
Guell dibadikan di Barcelona degnan sebuah patung, taman yang populer, istana, gereja, dua jalan, dan alun-alun.
Rodrigo mengatakan ketika bisnis tebu lepas landas di Kuba, sebuah koloni Catalan sedemikian besar telah terbentuk di Havana dan kota-kota lain.
Banyak penghuni koloni kembali ke Catalan dengan membawa kekayaan, serta membangun distrik Eixample yang elegan sampai saat ini.
“Uang dari perbudakan, bersama modal lainnya, digunakan untuk membiayai bisnis real estat dan berbagai industri,” kata Rodrigo. “Itulah yang mengubah Barcelona menjadi kota industri terkaya pertama di Spanyol.”
Di Kuba, orang Katalan lain yang memperkaya diri dengan memperbudak orang kulit hitam adalah Facundo Bacardi dan Sitges. Keduanya menyaring rum putih dari tebu. Lainnya, Jaime Partagas, yang namanya abadi sebagai merk cerutu Kuba terkenal.
Menariknya, Barcelona tidak pernah menjadi pelabuhan budak paling penting di Eropa dan hanya sedikit penduduk kota yang berprofesi sebagai pedagang budak.
“Tidak mungkin menimbun kekayaan di Kuba tanpa memperbudak orang,” kata Rodrigo. “Perbudakan adalah basis ekonomi, karena menyediakan tenaga kerja murah, atau mungkin gratis.”
Tur berakhir di patung pedagang budak Antonio Lopez, atau Marquis of Cornillas, yang putrinya menikahi Eusebi Guell. Patung tidak ada lagi, hanya fondasi tempat patung pernah berdiri.
Patung dihapus tahun 2018, atas permintaan masyarakat. Pemerintah kota Barcelona merestui.
Namun alun-alun tempat patung itu berdiri masih menyandang namanya. Alas patung dan nama alun-alun dipertahankan sebagai pengingat bab gelap sejarah Barcelona.