Begini Asal Mula Terbongkar Kasus Mesum di Wisma Atlet
Oknum perawat mengakui mereka melakukan hubungan badan di kamar mandi ruang perawatan.
JERNIH-Polres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) memastikan telah menaikkan status kasus mesum sesama jenis antara pasien dan perawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, ke tahap penyidikan.
Kapolres Metro Jakpus Kombes Heru Novianto mengatakan, pelapor dan oknum perawat telah dimintai klasifikasinya sebagai saksi dalam kasus dugaan pidana penyebaran konten pornografi berupa chatting seks sesama jenis.
“Hari ini kita melakukan gelar perkara. Yang jelas kasus ini kita naikkan ke tahap penyidikan,” kata Heru di Mapolres Metro Jakpus, Ahad (27/12/2020).
Saat ini Polres Jakpus telah mengambil keterangan dari oknum perawat dengan status saksi. Namun pihak pasien belum dimintai klarifikasi karena masih menjalani perawatan Covid-19 di Wisma Atlet.
“Selanjutnya kita akan mengumpulkan saksi-saksi dan bukti-bukti yang ada. Termasuk saksi ahli sebelum kita tentukan siapa tersangkanya,” kata Heru.
“Para pelaku bisa dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman maksimal penjara 10 tahun” kata Heru menambahkan.
Heru menyebut, mereka bisa dijerat pasal berlapis. Mulai dari Pasal 36 UU No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, Pasal 45 ayat 1 UU ITE dan pasal 27 ayat 1 UU ITE. “Sanksi maksimal 10 tahun penjara.
Terbongkarnya kejadian tersebut berawal dari sebuah cuitan pengguna Twitter @bottialter yang mengunggah sebuah bukti chat dirinya telah berhubungan dengan salah satu tenaga medis di Wisma Atlet.
Seorang warganet dengan akun bernama @muhhamadfariedh yang merasa resah adanya hubungan intim sesame jenis di Wisma Atlet tersebut meretweet dan meminta sejumlah pihak berwajib mengusut kasus dugaan mesum tersebut.
“Tolong diusut tuntas pak. Meresahkan sekali. Diduga pasien covid-19 melakukan hubungan intim dengan perawat/nakes di wisma atlet @DKIJakarta @LAPOR1708 @CepatResponJKT @aduankonten,” tulis cuitan viral tersebut.
Cuitan itu pun viral dan menjadi pembicaraan di jagad maya dan mendapatkan banyak respons dari sejumlah warganet di Twitter. (tvl)