- Biaya terbesar dikeluarkan untuk pertempuran dan membangun kembali tentara nasional Afghanistan.
- Perang AS di Afghanistan berlangsung 19 tahun 47 minggu.
- Nilai perangkat tempur yang direbut Taliban tak diketahui.
JERNIH — AS telah pergi dari Afghanistan, dan Taliban baru saja usai menggelar pesta kemenangan. Muncul pertanyaan, berapa biaya yang dihabiskan AS selama menggelar perang di Afghanistan?
Dalam pidato Selasa 31 Agustus, Presiden AS Joe Biden mengatakan; “300 juta dolar, atau Rp 4,2 triliun, per hari.”
Biaya dikeluarkan sejak AS menggelar kampanye pemboman untuk menghancurkan Al Qaeda, penurunan pasukan, sampai penarikan pasukan yang kacau balau pada 31 Agustus 2021. Lama perang AS di Afghanistan adalah 19 tahun 47 minggu.
Korban Tewas
Jumlah anggota layanan AS yang tewas selama perang, menurut Departemen Pertahanan AS, mencapai 2.400 orang. Lebih 20 ribu terluka. Sekitar 1.144 tentara sekutu tewas.
Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR) mengatakan 66 ribu tentara dan 48 ribu warga sipil Afghanistan tewas. Sebanyak 75 ribu warga Afghanistan lainnya terluka.
Institut Watson untuk Urusan Publik dan Internasional Universitas Brown mencatat antara 2001 sampai April 2021 sebanyak 77 jurnalis dan 444 pekerja bantuan kemanusiaan tewas di Afghanistan.
Biaya Perang
Institut Watson memperkirakan biaya perang yang dihabiskan AS selama 19 tahun 47 minggu adalah 2.313 triliun dolar, atau Rp 32.891 triliun, atau — menurut Presiden AS Joe Biden — 300 juta dolar AS, atau Rp 4,2 triliun, per hari.
Laporan SIGAR Agustus 2021 menyebutkan 837 miliar dolar, atau Rp 11.902 triliun, dihabiskan untuk membiaya pertempuran. Sekitar 145 miliar dolar AS, atau Rp 2.061 triliun, untuk membangun kembali tentara nasional Afghanistan, lembaga pemerintah, dan ekonomi.
Sejak 2008 AS menghabiskan 7,8 miliar dolar, atau Rp 111 triliun, untuk menyuplai kendaraan dan pembangunan infrastruktur. Namun sebanyak 2 miliar dolar, atau Rp 28 triliun, terbuang sia-sia karena bangunan tak digunakan, kendaraan rusak, atau tidak digunakan.
Peralatan Tertinggal
Tidak ada yang tahu berapa nilai pasti perangkat tempur yang ditinggalkan AS dan jatuh ke tangan Taliban, tapi kemungkinan bernilai puluhan juta dolar.
Jenderal Kennet McKenzie, kepala Komando Pusat AS, Senin lalu menyebutkan daftar peralatan yang ditinggalkan AS di Bandara Kabul ketika pasukan terakhir berangkat.
Sistem pertahanan C-RAM, atau artileri dan mortar kontra roket. Sistem ini diaktifkan sehari sebelum penarikan untuk menghancurkan lima roket yang ditembakan ISIS-K ke bandara.
Sekitar 70 MRAP, atau kendaraan perlindungan penyergapan tahan ranjau yang dirancang untuk melindungi pasukan dari ledakan. Sedikitnya 27 kendaraan taktis ringan yang dikenal dengan nama Humvee, serta 73 pesawat, termasuk helikopter.
Jenderal McKenzie mengatakan semua peralatan yang ditinggalkan di Bandara Kabul telah dihancurkan, atau benar-benar tak bisa digunakan oleh siapa pun.
Taliban menyita helikopter Black Hawk yang bernilai 6 juta dolar AS, atau Rp 85 miliar, selama sarangan cepat untuk menguasai Afghansitan.
Beban Pengungsi
Gedung Putih mengatakan AS mengevakuasi 122 ribu sekutunya dalam dua bulan terakhir. Sebanyak 79 ribu warga sipil diterbangkan keluar dari Kabul dengan pesawat militer AS sejak 14 Agustus, termasuk 6.000 warga S dan 73.500 warga Afghanistan dan warga negara lain.
Warga AS Terdampar
Menlu AS Anthony Blinken memperkirakan kurang dari 200 warga AS, mungkin mendekati 100 orang, terdampar di Afghanistan. New York Post melaporkan salah satu dari mereka mengatakan tidak diberi tahu kapan pesawat terakhir AS lepas landas dari Kabul.
Bagaimana nasib mereka? AS yakin Taliban akan membiarkan mereka pergi kapan saja.