Buntut Bentrok TNI AD vs Petani di Deliserdang, Puspomad Kirim Tim Investigasi
Tim tersebut, terdiri dari Puspomad juga Mabesad.
JERNIH- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang punya kewajiban menjaga kedaulatan negara, kembali menjadi sorotan, setelah terlibat bentrok dengan petani di Desa Seituan, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa (4/1) lalu. Peristiwa itu viral di media sosial, lantaran disiarkan secara langsung melalui akun Facebook Samarya Uyee Samarya Parbellakk.
Dalam video tersebut, terlihat jelas sejumlah anggota TNI AD melakukan pengejaran terhadap sejumlah petani dan terlibat baku hantam. Sementara beberapa anggota TNI lainnya, terlihat berusaha menarik rekan-rekannya yang terus berusaha mengejar petani hingga ke tengah sawah.
Menanggapi peristiwa tersebut, Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad) Letjen TNI Chandra W Sukotjo mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan tim investigasi guna mendalami kasus bentrikan itu. Tim tersebut, terdiri dari Puspomad juga Mabesad.
Chandra juga menyebutkan, bentrokan itu terjadi ketika sejumlah prajurit AD dari Koperasi Angkatan Darat hendak memasang plang di tanah yang secara Hak Guna Usaha telah diberikan kepada Koperasi Kodam I Bukit Barisan. Makanya, dia meminta masyarakat objektif dalam melihay duduk perkara hingga bentrokan antara anggota TNI AD dan petani sampai terjadi.
“Kalau masalah mediasi, dialog itu silakan. Itu pasti dilakukan karena masyarakat itu bukan musuhnya tentara. Saya ulangi, masyarakat itu bukan musuhnya tentara. Tapi ini kembali kita harus secara clear atau secara obyektif melihat timbulnya masalah ini kenapa sih, kan kalau orang bilang enggak ada asap kalau enggak ada apinya. Jadi kita melakukan investigasi untuk melihat ini kasusnya kenapa sih awalnya,” kata Letjen TNI Chandra seperti diberitakan Viva.[]