CrispyPOTPOURRI

CIES: 100 Klub Terancam Bangkrut

Jenewa — Sebanyak 100 klub sepakbola di seluruh dunia bangkrut akibat pandemi virus korona.

Dalam debat yang diselenggarakan Pusat Studi Olahraga Internasional (CIES) di Universitas Neuchatel Swiss, dan dihadiri sejumlah petinggi FIFA, Rabu lalu, disebutkan kebangkrutan disebabkan pelambatan pasar transfer multi-miliar dolar, kemungkinan default pada pembayaran gaji pemain sesuai kesepakatan, dan lainnya.

Dennis Gudasic, direktur Lokomotiva Zagreb, mengatakan; “Saya pikir ancaman terbesar bagi klub sepakbola dalam enam bulan ke depan adalah kelangsungan hidup klub-klub keci.”

Gudasic memperkirakan sekitar 100 sampai 200 klub di ambang kebangkrutan, atau benar-benar bangkrut, pada September atau Oktober tahun ini.

Klub-klub besar juga kelabakan akibat kehilangan pendapatan dua bulan akibat pandemi virus korona. Kehilangan penghasilan masih akan terjadi, karena asosiasi hanya akan menggelar laga di stadion kosong.

Stadion kosong tidak menarik bagi televisi, yang membuat hak siar juga kesulitan dijual.

Maret 2020 lalu, Andrea Agnelli — ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA) — telah memperkirakan ancaman esensial ini. Presiden Juventus itu juga menggambarkan pandemi virus korona adalah tantangan terbesar yang dihadapi pemain dan industri sepakbola.

FIFA berusaha fleksibel dengan pasar transfer, karena klub-klub kecil kemungkinan hanya bisa hidup dengan menjual pemain. Jika pasar transfer biasanya pertengahan tahun, kmungkinan digeser menjadi Juli-Agustus.

Namun tren di pasar transfer kemungkinan tidak menggembirakan, karena hanya sedikit uang beredar dan pemain banyak ditawarkan. Klub-klub besar akan sibuk menjual nama besar tak produktif.

Yang dihadapi klub Inggris lain lagi. Mereka hanya akan kesulitan keuangan jika hak siar tidak dibayar penuh sesuai kesepakatan.

“Meski demikian klub dengan brand global masih akan berkembang,” kata Gudasic. “Jadi, pandemi ini hanya akan mengakhiri riwayat klub-klub kecil.”

Back to top button