Cina Kirim Pasukan dan Tank ke Rusia
- Latihan Militer Internasional melibatkan 37 negara, 13-27 Agustus.
- Latihan bertujuan meningkatkan kemampuan operasi tempur.
JERNIH — Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) mengirim pasukan dan tank ke Rusia, untuk ambil bagian dalam Moscow’s International Army Games bulan depan.
CCTV, televisi pemerintah Cina, Senin 25 Juli melaporan sebuah kerea yang membawa personel, tank militer, dan kendaraan, meninggalkan Manzhouli, Mongolia Dalam, menuju Zabalkalsk di timur jauh Rusia.
Cina akan bersaing dengan rekan-rekan mereka dari 37 negara dan wilayah Rusia di acara latihan militer multinasional terbesar di Rusia. Latihan akan berlangsung antara 13 sampai 27 Agustus di 12 negara, termasuk Rusia, Iran, India, Kazakhstan, Uzbekistan, Azerbaijan, dan Armenia.
Digelar kali pertama tahun 2015, Latihan Militer Internasional ini kali ini diadakan di tengah meningkatnya ketegangan Rusia-Barat setelah Moskwa menyerang Ukraina, 24 Februari lalu.
Venezuela, yang memutuskan hubungan dengan AS tahun 2019, akan menjadi tuan rumah kompetisi penembak jitu dan latihan perang lainnya.
Center for a Secure Free Society mengatakan ini kali pertama latihan yang dipimpin Rusia digelar di bagian barat. Ini bisa menjadi langkah strategis bagi Cina, Rusia, Iran, dan Venezuela, untuk menempatkan asset militernya di Amerika Latin dan Karibia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Niger dan Rwanda akan menjadi negara Afrika pertama yang tampil dalam acara ini.
Cina adalah peserta reguler sejak 2015, dan akan menjadi tuan rumah tiga kompetisi, dua diantaranya latihan kendaraan tempur infanteri dan lomba kapal freegat.
Cina dan Rusia meningkatkan latihan militer bersama sejak 2005, baik secara bilateral maupun melalui platform multilateral. Latihan menjadi teratur dalam beberapa tahun terakhir karena kedua negara menghadapi peningkatan ketegangan dengan Barat.
PLA ingin belajar dari Moskwa, yang telah melakukan operasi militer di sejumlah wilayah di muka Bumi dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari Kaukasus Utara, Georgia, Ukraina, dan Suriah.
Beijing dan Moskwa mengatakan kerjasama militer mereka tidak menargetkan negara mana pun. Meski demikian Barat tetap menaruh curiga.
Jepang, dalam buu putih pertahanan yang dirilis pekan lalu, mengatakan kerjasama militer Cina-Rusia — termasuk latihan udara dan angkatan laut di Asia Timur Laut — akan berdampak langsung pada situasi keamanan di sekitar Jepang.
International Army Games, yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan Rusia, menyatukan militer dari lusinan negara setiap tahun dalam sebuah acara untuk mempertajam ketrampilan dalam operasi tempur, termasuk pawai sejauh 50 mil melewati salju.
Ini terjadi ketika 14 sekutu NATO bulan lalu ambil bagian dalam latihan bersama 13 hari di Baltik. Negara yang terlibat adalah AS, Norwegia, Inggris, Jerman, Prancis, Belgia, Finlandia, dan Swedia.
Dua negara terakhir mengajukan diri sebagai anggota NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina.