Covid-19: Italia Dilanda Gelombang Depresi Petugas Medis
Brescia — Daniela Trezzi, perawat berusia 34 tahun di Lombary, dinyatakan positif Covid-19 dan dikarantina sejak 10 Maret. Ia bunuh diri.
Dua dokter gigi di Brescia, dan satu perawat berusia 49 tahun di Jesolo, dekat Venesia, menempuh jalan sama dua pekan sebelumnya.
Mereka adalah sedikit dari garda depan Italia dalam perang melawan Covid-19 yang merawat korban, menyaksikan satu per satu tewas mengenaskan, dan terancam kematian.
Baca Juga:
— Pandemi Covid-19 dalam Fantasi neo-Nazi
— Mimpi Buruk Wabah 350 Tahun Lalu Itu Kembali Lagi
— Covid-19: Satu Pengidap Bisa Menularkan Virus ke 59 Ribu Orang
Situs theguardian.co.uk memberitakan lebih 5.000 dokter, perawat, teknisi, staf ambulans, dan karyawan kesehatan lainnya, terinfeksi Covid-19. Mayoritas berasal dan bekerja di wilayah utara Italia, kawasan paling parah terkena wabah.
Sejak hari pertama wabah melanda, mereka bekerja dengan alat pelindung minim.
“Wabah ini seperti badai, dan kami tidak siap,” kata Roberto Stellini, dokter penyakit menular di RS Poliambulanza di Brescia. “Atau mungkin kami abai. Inilah konsekuensinya.”
Sekian ratus dari enam ribu yang tewas akibat Covid-19 adalah dokter. “Saya kenal beberapa dari mereka,” kata Stellini.
Petugas medis mudah terinfeksi karena hanya sedikit pasien yagn diisolasi di ruang tekanan negatif, yang dirancang untuk menahan virus menyebar ke udara. Ruang tekanan negatif dibuat untuk melindungi dokter dan petugas medis agar tidak tertular.
Dokter tidak hanya dilanda kelelahan hebat, tapi juga ketakutan akan tertular. Yang terakhir membuat mereka mengalami siksaan mental hebat.
“Kami tidak pernah bekerja dalam konteks yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya,” kata Anna, seorang dokter di Lombardy.
“Kami melupakan kelehan fisik ketika melihat pasien tewas dalam kesunyian total,” katanya. “Setiap dokter memiliki situasi pribadi, dan saya belum bertemu anak-anak selama lima pekan.”
Di Cina, saat pandemi Covid-19 menggila, seorang dokter melakukan penelitian dan diterbitkan di Lancet — jurnal ilmu kesehatan. Hasil penelitian menyebutkan 70 persen petugas kesehatan dan dokter menderita tingkat stress paling ekstrem, 50 persen depresi hebat, dan 44 persen cemas, 34 persen insomnia.
Italia belum melakukan apa pun untuk melihat situasi yang melanda dokter. Yang pasti — menurut David Lazzari, presiden psikolog Italia — situasinya nyaris mirip dengan Cina.
Bunuh diri Trezzi menjadi perhatian serius Federasi Nasional Perawat Italia. Menurut rekan-rekannya, Trezzi mengalami ketakutan hebat akan terinfeksi. Ketika dinyatakan terinfeksi, dia takut menginfeksi orang lain, dan putus asa.
Perawat di Jesolo dekat Venesia jatuh sakit, dan yakin dirinya terinfeksi. Ia menjalani tes, tapi tidak menerima hasilnya sebelum dia bunuh diri.
Entah siapa lagi esok yang akan melakukan tindakan serupa. Yang pasti, Italia kini dilanda dua gelombang besar; wabah yang belum berhenti, dan tenaga medis yang frustrasi.