Crispy

Covid-19 Spanyol: Saya Kehilangan Ibu dan Ayah dalam 15 Hari

Madrid — “Saya kehilangan ibu dan ayah dalam 15 hari,” ujar seorang wanita usia 50 tahun dengan suara lirih menahan tangis, di tempat parkir — tak jauh dari ruang gawat darurat RS Txagorritxu, Vitoria, selatan Spanyol.

Kepada surat kabar El Pais, wanita itu mengatakan Vidal, ayahnya diambil dari rumah beberapa jam lalu setelah diketahui terjanjit virus korona dengan gejala parah.

“Ayah dibawa ke rumah sakit yang sama dengan istrinya, yang meninggal 3 Maret lalu,” kata wanita itu. “Ayah tak bisa bertahan lama.”

Baca Juga:
— Korban Covid-19 di Italia Butuh Handphone untuk Ucapkan Selamat Tinggal
— Virus Korona dan Diplomasi Masker Cina ke Eropa
– Virus Korona: Di Iran, Satu Orang Tewas Setiap Sepuluh Menit

Jam menunjukan pukul 21:00 tapi wanita itu tak beranjak dari tempat parkir. “Dari sinilah saya dapat melihat mobil ambulans yang akan membawa jenasah ayah saya,” katanya.

Vidal, ayah wanita itu, adalah satu dari 235 korban tewas virus korona sepanjang Jumat 20 Maret 2020. Separuh pasien dibawa ke RS Txagorritxu, Basque, Pripinsi Avala.

Di ruang gawat darurat terdapat 224 pasien dari total 550 yang berada di wilayah itu. Di antara mereka, terdapat 28 dari 53 pasien yang membutuhkan perawatan intensif.

Ambulan yang membawa pasien keruang gawang dururat melewati mobil jenasah yang membawa mayat ke terowongan mengarah ke gedung. Wajah-wajah diliputi rasa sakit dan ketakutan terlihat sama.

Di sini anak-anak menangisi orang tua dan kakek mereka. Mereka tidak pernah bisa menjenguk. Setelah orang tua tersayang mereka meninggal, tidak ada yang boleh hadir di gereja dan pemakaman.

Txagorritxu adalah situs pertama wabah virus korona di Avala. Rantai infeksi di kalangan petugas medis memperburuk situasi. Alih-alih menyediakan ruang perawatan untuk masyarakat, yang terjadi adalah perawat yang harus dirawat.

Kurangnya profesionalisme di kalangan petugas kesehatan berusaha ditutupi dengan aksi solidaritas dan upaya besar seluruh personel. Banyak petugas mengeluhkan kurangnya pelindung diri, tapi mereka terus bekerja.

Tes infeksi di Txagorritxu dilakukan dua kali sehari. Setap tes butuh empat jam untuk mengetahui hasilnya. Mereka yang memiliki virus korona, tapi belum memperlihatkan gejala, dibawa ke rumah.

Bagi korban virus korona yang dirawat, tim kesehatan adalah satu-satunya keluarga mereka.

Back to top button