Praha — Patung Ivan Konev, Jenderal Tentara Merah Uni Soviet yang membebaskan kamp kematian Auschwitz dan Cekoslovakia dari pendudukan Jerman, dirobohkan dengan alasan tidak pakai masker untuk melindungi diri dari virus korona
Patung terletak di Distrik Enam, Praha, ibu kota Republik Cek. Sejak akhir Perang Dunia II patung berdiri, untuk menghormati jasa Jenderal Ivan Konev — panglima Uni Soviet paling terkenal selama Perang Dunia II.
Adalah otoritas Distrik Enam, Praha, yang membongkar patung itu, Selasa lalu. Russia Today memberitakan Moskwa marah dan menyebut tindakan pembongkaran itu sebagai penghinaan.
Di laman Facebook-nya, Ondrej Kolar — walikota Distrik Enam, Praha — menulis; “Jenderal Ivan Konev tidak mengenakan masker. Aturan itu berlaku bagi semua. Anda tidak boleh berada di luar rumah dengan mulut dan hidung tidak tertutup.”
Walikota Kolar berkelakar, tapi memicu respon negatif dari banyak orang. Publik marah, dan melontarkan kata-kata makian di laman Facebook sang walikota.
“Otak Kolar digerogoti virus korona,” tulis salah satu penduduk Praha yang marah. Lainnya menulis; “Kolar tidak akan pernah dilahirkan dan menjadi walikota seandainya Jenderal Konev tidak membebaskan Praha dari pendudukan Nazi.”
Monumen, atau patung, Jenderal Konev berdiri tahun 1980. Kolar lahir empat tahun kemudian.
Kedubes Rusia di Praha mengecam Kolar dengan lelucon sinis-nya, serta menyebut penghancuran patung itu bertujuan merusak hubungan kedua negara.
Hinaan terhadap Rusa bertambah menyusul rencana memamerkan patung Janderal Konev di museum yang didedikasikan untuk rezim totaliter di Republik Cek. Terdapat kesan, Praha menyejajarkan Ivan Koven dengan Reinhard Heydrich — pebajat SS dan penguasa Cekoslovakia yang dibunuh tahun 1942.
Kolar dan kelompoknya dicurigai terinspirasi tindakan Polandia, yang membongkar seluruh monumen Uni Soviet sebagai bagian kampanye revisi sejarah dan menyatakan kesetaraan moral Nazi dan Uni Soviet.
