Denmark Hentikan Total Penggunaan Vaksin AstraZeneca
- Mereka yang terlanjut mendapatkan suntikan pertama AstraZeneca akan memperoleh vaksin mRNA pada suntikan kedua.
- Langkah Denmark kemungkinan diikuti negara lain di Eropa.
JERNIH — Denmark menjadi negara Eropa pertama yang sepenuhnya menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca, menyusul penyelidikan efek samping pembekuan darah yang jarang terjadi.
Dalam pernyataan yang dirilis Rabu 14 April Otoritas Kesehatan Denmark mengumumkan telah memutuskan untuk melanjutkan vaksinasi tanpa AstraZeneca.
Otoritas Kesehatan Denmark juga mengutip kemungkinan hubungan antara kasus pembekuan darah yang langka, trombosit darah yang rendah, dengan vaksin itu.
“Penilaian kami secara keseluruhan adalah ada risiko nyata dari efek samping yang parah terkait penggunakaan vaksin AstraZeneca,” kata Soeren Brostroem, direktur jenderal Otoritas Kesehatan Denmark.
Brostroem menambahkan negara memiliki vaksin lain untuk didistribusikan. Ia juga menilai epidemi saat ini sudah terkendali, dan orang Denmark telah menerima suntikan AstraZeneca pertama diundang untuk divaksinasi dengan vaksin lain.
Vaksin AstraZeneca kini ganti nama menjadi Vaxzevria, setelah Badan Obat-obatan Eropa (EMA) mengonfirmasi kaitan vaksin degnan pembekuan darah tapi menyatakan manfaat vaksin AstraZeneca jauh lebih besar dari efek sampingnya.
Beberapa negara Eropa memutuskan untuk memberikan vaksin AstraZeneca kepada orang tua. Banyak negara Eropa menyarankan penduduk yang mendapat suntikan AstraZeneca kali pertama menerima vaksin mRNA pada suntikan kedua.
Vaksin Johnson & Johnson, yang mendapat persetujuan EMA, menjalani pemeriksaan menyusul kasus pembekuan darah dan satu kematian di AS.
Berbeda dengan Eropa dan AS, Australia menolak untuk membeli vaksin apa pun.