Di ‘Bully’, Hidung Korban Patah dan Kepala Luka
PEKANBARU – Nampaknya bully (dirundung) menjadi perkara yang mencuat belakangan ini. Hal itu banyak terjadi pada anak-anak yang masih berumur belasan tahun. Seperti yang dialami seorang siswa SMP kelas XIII di Pekanbaru berinisial F, akibat bully harus menjalani operasi, karena hidungnya patah dan kepalanya luka.
Kejadian itu terjadi pada Selasa, 5 November 2019. Akibat perlakuan itu, F juga mengalami trauma. “Korban trauma. Kita tengah upayakan memulihkan kondisinya dengan melakukan pendampingan,” ujar Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, AKP Juniasti di Pekanbaru, Sabtu (9/11/2019).
Juniasti mengatakan, pada Jumat (8/11/2109) bersama Tim PPA Satreskrim Polresta Pekanbaru telah menyambangi korban di ruang perawatan pascabedah. Kondisi F juga berangsur membaik. Namun, perban membalut kepala korban masih belum dibuka.
“Korban sendiri saat ini masih dirawat setelah menjalani operasi patah bagian hidung,” jelasnya.
Pihaknya juga enggan memberikan keterangan lebih detail terkait kondisi korban, karena masih dalam tahap penyelidikan kepolisian.
Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Budhia Dianda, menegaskan pihaknya tengah menyelidiki aksi perundungan tersebut, setelah menerima laporan polisi dari keluarga korban.
“Laporannya sudah kita terima. Saat ini tengah diselidiki Satreskrim Polresta Pekanbaru,” katanya.
Kasus perundungan yang menimpa F, mendadak viral di media sosial setelah foto korban diunggah ke Facebook di beranda Facebook milik Rani Chambas, Kamis (7/11/2019) pukul 10.31 WIB. Rani merupakan keluarga dari korban F.
Dalam postingannya, Rani menjelaskan keponakannya dibully saat berada di dalam kelas. Saat kejadian, ada seorang guru, namun tidak mempedulikan F yang dirundung oleh siswa lainnya.
Unggahan itu menjadi perbincangan Warganet di Pekanbaru. Namun, status di beranda Rani Chambas kini sudah dihapus. Tak diketahui alasan penghapusannya.