Diberi Sarapan Ubi Goreng, Anggota Dewan Lempar Sarapan ke Lantai.
AMBON-Setelah viral dimedia sosial terjadinya pembuangan sajian sarapan pagi berupa ubi dan keladi goreng di Kantor DPRD Seram Bagian Barat (SBB), Segera La Ode Masihu menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat Maluku khususnya masyarakat Kabupaten SBB, pada hari Selasa, (22/1/2020)
Masihu menyatakan tindakan yang dilakukan secara spontan karena kecewa dengan hidangan sarapan yang menurutnya tidak layak karena tidak sesuai dengan pagu anggaran .
“Saya La Ode Masihu, anggota komisi II DPRD SBB yang juga Ketua Fraksi Gerindra dan Ketua DPC Gerindra SBB, atas nama pribadi meminta maaf kepada lembaga DPRD, internal Partai Gerindra, masyarakat Maluku dan terkhususnya masyarakat Kabupaten SBB, apa yang saya lakukan bukan merupakan tindakan disengaja, hal ini murni spontanitas akibat tersulut emosi lantaran pengelolaan makan minum di Sekretariat DPRD SBB tidak sesuai dengan pagu anggaran,”.
Dilansir Siwalima, peristiwa tersebut berawal ketika, Jumat (17/1/2020), Sekretaris Komisi II DPRD dan anggota DPRD lainnya khususnya Komisi II tiba di Kantor DPRD. Mereka bersiap hendak melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kecamatan Taniwel. Sebelum berangkat, mereka masuk ke ruangan untuk sarapan pagi. Namun Masihu berang ketika melihat hidangan yang disajikan berupa ubi goreng, keladi goreng dan agar-agar, ia melempar seluruh sarapan tersebut ke lantai.
Masihu juga mempertanyakan sarapan yang disajikan berbeda dengan anggaran yang disetujui. Ia juga menganggap hidangan pagi berupa gorengan itu seperti ubi, keladi dan kue agar-agar melalui pesanan katering tersebut sangat tidak layak
“Padahal anggaran uang makan minum sangat jelas yang sudah dianggarkan, tetapi dalam penyajian tidak sesuai dengan anggaran yang ada, saya harus menyampaikan hal ini dalam rapat nanti sehingga tidak terjadi kesalahan lagi, karena apa yang sering kali disajikan kue-kue untuk sarapan pagi sangat memalukan dan tidak etis,”.
Masihu meminta sekertaris DPRD bertanggung jawab dan melakukan evaluasi terhadap sajian makanan untuk anggota dewan, sebab menurut Masihu sajian semacam ini bukan yang pertama terjadi.
“Saya minta Sekretariat DPRD harus bertanggung jawab dan harus dievaluasi, karena uang makan minum sudah jelas tapi menunya tidak sesui sesuai anggaran yang sudah ditetapkan.” kata Masihu menambahkan “Anggaran ada, makanan ubinya itu seperti karet susah dikunyah, ini bukan baru sekali tapi berulang ulang dan saya pernah sampaikan ke bendahara namun tidak digubris. Jadi maksud saya untuk perbaikan namun mungkin cara saya yang kurang berkenan di masyarakat, untuk itu saya minta maaf atas kejadian itu,”.
Mahisu juga menjelaskan sejak kemarahannya minggu lalu, telah terjadi perubahan sajian yang lebih layak bagi anggota dewan.
“Mulai tadi, sajian di Sekretariat sudah berubah dan lebih layak. Itu berarti ada hikmat di balik peristiwa ini. Saya berharap, perubahan ini bisa terus berlanjut sampai seterusnya,”.
(tvl)