Dikira Serdadu Hamas, Tiga Yahudi yang Disandera Brigade al-Qassam Ditembak Serdadu Israel
- Insiden ini segera diumumkan dan keluarga sandera segera menggelar aksi protes.
- Bahkan, Gedung Putih ikut berduka dan menyampaikan pernyataan simpati.
JERNIH — Israel, Sabtu 16 Desember, berduka atas insiden salah tembak yang menewaskan tiga sandera Yahudi dalam pertempuran di al-Shujaiya. Keluarga korban menggelar protes di depan gedung Kementerian Pertahanan Israel.
Militer Israel mengatakan pasukannya keliru mengidentifikasi tiga sandera Yahudi, dan melepas tembakan mematikan. Insiden itu terjadi Jumat 15 Desember dalam pertempuran yang membingungkan di al-Shujaiya.
“Pelajaran langsung dari peristiwa ini telah dipetik,” klaim militer Israel dalam pernyataannya.
Tiga sandera Yahudi itu adalah Yotam Haim dan Alon Shamriz, dari kibbutz Kfar Aza, dan Samer el-Talalqa dari kibbutz Nir Am. Ketiganya dicomot Brigade al-Qassam dalam Operai Banjir al-Aqsa 7 Oktober lalu.
“Ini tragedi tak tertahankan,” kata PM Benjamin Netanyahu.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan militer memikul tanggung jawab atas semua yang terjadi. Gedung Putih mengatakan pembunuhan tiga sandera di Gaz oleh militer Israel adalah kesalahan tragis.
“Kami tidak memiliki pemahaman sempurna tentang bagaimana operasi terjadi dan bagaimana kesalahan tragis terjadi,” kata juru bicara Gedung Putih John Kirby.
Media Israel melaorkan keluarga para tawanan menggelar aksi protes di pintu masuk Kementerian Pertahanan adn markas kepala staf AD Israel di Tel Aviv, tak lama setelah pengumuman salah tembak itu.
Amnon Abramovich, analis politik di Channel 12 Israel, percaya masalahnya terletak pada slogan para politisi atau tujuan luhur yang harus dibagi menjadi pembebasan tahanan dan menghapus Hamas dari Gaza.
“Gambaran di media selalu tampak optimistis, dan itu menegaskan Israel masih jauh dari resolusi yang menentukan,” katanya.