Crispy
Trending

Dua Unit Airbus A400M Atlas Siap Mengudara di Langit Nusantara

Airbus A400M Atlas adalah tambahan penting bagi armada TNI AU, memberikan kombinasi unik antara kapasitas angkut besar, kemampuan operasi di landasan ekstrem, dan fleksibilitas misi.

Daftar pesawat angkut militer TNI AU bakal bertambah. Sebelumnya pada 2023 pemerintah membeli lima unit pesawat Super Hercules C-130J yang dikirim secara bertahap dari AS. Selanjutnya giliran Airbus dapat bagian.

Sebanyak dua unit Airbus A400M Atlas akan melengkapi perbendaharaan. Airbus A400M Atlas adalah pesawat angkut militer bermesin empat turboprop yang dirancang oleh Airbus Defence and Space untuk memenuhi kebutuhan angkutan udara taktis dan strategis.

Indonesia menjadi negara kedua di Asia Tenggara setelah Malaysia yang mengoperasikan pesawat ini, dengan kontrak untuk dua unit yang ditandatangani pada November 2021 dan opsi untuk empat unit tambahan. Pesawat pertama dijadwalkan tiba pada akhir 2025, diikuti oleh unit kedua pada 2026.

Airbus A400M memiliki beberapa keunggulan. A400M memiliki ruang kargo dengan panjang 17,71 meter, lebar 4 meter, dan tinggi hingga 4 meter, dengan kapasitas muatan maksimum 37 ton. Pesawat ini mampu mengangkut peralatan berat seperti truk bahan bakar berkapasitas 80 ton, ekskavator, enam Land Rover dengan trailer, atau bahkan helikopter seperti Puma atau Cougar. Kapasitas ini jauh melebihi pesawat angkut lain seperti C-130 Hercules, menjadikannya ideal untuk misi logistik militer dan kemanusiaan.

Dengan 12 roda pada roda pendarat utama, A400M dapat mendarat dan lepas landas dari landasan pendek dan tidak beraspal, seperti landasan pasir, kerikil, atau rumput. Kemampuan ini sangat penting untuk operasi di wilayah terpencil Indonesia yang sering kali kekurangan infrastruktur bandara modern.

A400M tidak hanya berfungsi sebagai pesawat angkut, tetapi juga sebagai tanker udara untuk pengisian bahan bakar di udara (air-to-air refueling). Pesawat ini dilengkapi dengan pod pengisian bahan bakar di bawah sayap dan selang tengah di ramp belakang, memungkinkan pengisian bahan bakar untuk jet tempur seperti Sukhoi Su-27/30, Hawk 209, dan Dassault Rafale, serta helikopter. Selain itu, A400M dapat dikonfigurasi untuk misi evakuasi medis dan pengiriman pasukan terjun payung hingga 116 personel.

Dari sisi keamanan A400M dilengkapi dengan sistem fly-by-wire, kokpit kaca penuh, dan perlindungan seperti kokpit lapis baja, kaca tahan peluru, dan sistem penangkal rudal (chaff dan flare). Pesawat ini juga memiliki kemampuan manuver tinggi, termasuk penerbangan rendah hingga 150 kaki dan kemampuan mendaki curam, yang meningkatkan kelangsungan hidupnya di zona konflik.

Atlas ditenagai oleh empat mesin Europrop TP400-D6 dengan daya masing-masing 11.000 tenaga kuda, A400M dapat mencapai kecepatan jelajah 781 km/jam pada ketinggian 9.000 meter dan memiliki jangkauan hingga 8.700 km tanpa muatan atau 3.300 km dengan muatan 37 ton. Ini memungkinkan pesawat menjangkau seluruh wilayah Indonesia dari Jakarta tanpa perlu pengisian bahan bakar tambahan.

A400M Indonesia akan dilengkapi dengan removable firefighting kit (RORO), yang memungkinkan pesawat ini digunakan untuk memadamkan kebakaran hutan tanpa memerlukan modifikasi permanen. Kit ini memungkinkan A400M menjatuhkan air pada ketinggian rendah (hingga 45 meter) dengan akurasi tinggi, menjadikannya aset berharga dalam menangani bencana alam seperti kebakaran hutan yang sering terjadi di Indonesia.

Bagi Indonesia A400M Atlas sangat sesuai dengan kondisi geografis. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia membutuhkan pesawat angkut yang mampu menjangkau wilayah terpencil dengan landasan yang minim. A400M dapat mengangkut kargo berat dan besar ke lokasi taktis, mendukung distribusi logistik, baik untuk keperluan militer maupun sipil, seperti pengiriman barang dan jasa di wilayah timur Indonesia yang kekurangan infrastruktur darat.

Sebagai negara yang berada di ring of fire, Indonesia sering menghadapi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan kebakaran hutan. A400M terbukti efektif dalam misi kemanusiaan, seperti saat membantu pengiriman bantuan setelah gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018, dengan kemampuan mendarat di landasan pendek yang rusak. Kemampuan pemadam kebakaran A400M juga menjadi nilai tambah untuk menangani kebakaran hutan yang berulang.

A400M meningkatkan kemampuan angkut taktis dan strategis TNI AU, menggantikan atau melengkapi armada C-130 Hercules yang sudah tua. Dengan kemampuan pengisian bahan bakar di udara, A400M mendukung operasi jarak jauh jet tempur Indonesia, seperti Rafale yang baru dipesan, memperkuat proyeksi kekuatan udara di wilayah yang luas.

Kemampuan A400M untuk beralih antara misi angkut, tanker, evakuasi medis, dan pemadam kebakaran menjadikannya aset multirole yang hemat biaya. Konfigurasi ini memungkinkan Indonesia untuk memaksimalkan penggunaan pesawat dalam berbagai skenario, dari operasi militer hingga tanggap darurat.

Harga satuan Airbus A400M Atlas bervariasi tergantung pada konfigurasi dan paket pendukung seperti pelatihan dan perawatan. Harga satuan A400M bisa mencapai $200 juta dolar per unit, termasuk biaya pengembangan. Bahkan lebih. Untuk Indonesia, kesepakatan dua unit A400M pada 2021 dilaporkan bernilai sekitar $685 juta dolar, mencakup paket perawatan dan pelatihan. Namun, pada 2022, Airbus mencoba menegosiasikan kembali kontrak ini karena kenaikan harga titanium akibat gangguan pasokan dari Rusia, yang dapat memengaruhi biaya akhir.(*)

BACA JUGA: Kalah Lawan Drone Murah Rusia, Ukraina Tarik Sisa Tank Abrams M1A1 yang Dipasok AS

Back to top button