- Seorang penggemar Queen membangun patung perunggu Freddie Mercury di Pulau Jeju.
- Pembangunan patung itu sempat diprotes, karena mengabadikan sosok homoseksual.
JERNIH — Tahun 1970-an, musik Queens dilarang di Korea Selatan (Korsel), tapi kini Freddie Mercury hadir abadi di negeri Semenanjung Korea itu.
Baek Soon yeob, penggemar Queen berusia 57 tahun, Kamis 21 April meluncurkan patung perunggu Freddie Mercury seukuran tubuh vokalis itu di Pulau Jeju.
Patung, dengan salah gaya khas Freddie Mercury saat tampil di panggung, dibuat menghadap ke laut dan dipastikan akan menjadi daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri.
Generasi Korsel saat ini mungkin tidak kenal Freddie Mercury dan Queen, tapi generasi tua — terutama yang masih remaja di tahun 1970-an — pasti mengenalnya.
Baek Soon-yeob, misalnya, menikmati musik Queen dari kaset bajakan. Tidak ada kaset resmi, karena Park Chung-hee — presiden Korsel saat itu — melarang musik Queen karena gaya Freddie Mercury, dengan rambut di sekujur dada, tidak cocok dengan budaya Korea.
Freddie Mercury meninggal tahun 1991 akibat komplokasi penyakit terkait AIDS. Baek Soon-yeob mencari cara mengenang sang idola selama dalam tahun terakhir.
“Lagu-lagu Queen membuat saya terus berupaya mengatasi rintangan,” kata Baek kepada AFP. “Saya mengirim email ke perusahaan yang mewakili Queen tahun 2014 untuk meminta persetujuan mendirikan patung Freddie Mercury.”
Baek tidak sekali menulis permohonan dan mengirimnya lewat email, tapi setiap bulan selama tujuh tahun. Tidak ada email yang dibalas, tapi Baek terus mencoba.
Awal 2020, jelang konser Queen di Korsel, tanggapan itu datang. Anggota Queen dan pejabat label bersiap menemuinya di Seoul.
Konser itu terselenggara berkat sukses Bohemian Rhapsody, film biografi Queen yang memenangkan Oscar tahun 2018. Rami Malek bermain sebagai Freddie Mercury dengan sangat baik.
Sebanyak 10 juta penduduk Korsel menyaksikan film itu. Artinya, satu dari lima penduduk Korsel datang ke bioskop nonton film itu. Bohemian Rhapsody meraup 70 juta dolar AS, dau duduk di daftar box office selama beberapa pekan.
Setelah menerima persetujuan tahun 2020, Baek mengeluarkan 50 juta won atau Rp 574 juta untuk membuat patung Freddie Mercury dengan tangan terkepal ke langit setinggi 177 cm.
Ini adalah patung Freddie Mercury kedua yang disetujui label Queen. Yang prtaa terpasang di Montreaux, Swiss, tempat Freddie Mercury tinggal dan merekam album Queen.
Diprotes
Queen memang populer di Korsel, tapi tidak berarti membangun patung Freedie Mercury tanpa kendala. Baek menghadapi protes sejumlah orang yang mengeluh mengapa patung homoseksual harus berdiri di Korsel.
Bohemian Rhapsody tidak disensor ketika ditayangkan di bioskop di sekujur Korsel, tapi stasiun TV SBS diserang habis-habisan karena menghapus adegan Rami Malek mencium seorang pria.
“Saya berharap patung ini membantu mereka yang kritis terhadap minoritas seksual mempertimbangkan kembali persepsi mereka,” kata Baek.
Fans Queen memadati Pulau Jeju saat patung itu diresmikan. Mereka berfoto bersama di depan Freddie Mercury terbuat dari perunggu.
“Saya merasa terhormat hadir dalam peresmian patung Freddie Mercury,” kata Kim Pan-jun, pengelola bar bertema Queen di Seoul. “Saya yakin Freddie merestui pembangunan patungnya.”
Brian May, gitaris Queen, memegang model patung yang dikirim Baek kepadanya. “Saya bersama mereka dalam semangat di Jeju, dan Freddie Mercury akan menghargai penghargaan ini,” kata May dalam pesan video-nya.