FOMO Membahayakan Fisik, Yahudi Orthodox Bikin Ponsel Halal
- FOMO tidak hanya bikin orang stress akibat ketergantungan ponsel, tapi bisa bikin orang sakit.
- Nyeri rahang dan gigi gemeretak adalah dua penyakit akibat FOMO.
- Yahudi Orthodox Heredi memperkenalkan ponsel kohser, atah ponsel halal.
JERNIH — Heredi, komunitas Yahudi Orthodox, memperkenalkan ponsel halal untuk mengatasi fear of missing out (FOMO), atau penyakit kejiwaaan akibat takut kehilangan pesan, postingan, dan notifikasi, yang berdampak pada fisik.
Dr Pessia Friedman-Rubin, dari sekolah kedokteran gigi Universitas Tel Aviv, mengatakan peneliti menemukan korelasi langsung antara ketergantungan perangkat dengan penanda stress dan kecemasan.
“Penanda itu adalah gigi gemeretak dan nyeri rahang,” kata Dr Pessia seperti dikutip Times of Israel. “Orang-orang yang kurang terikat pada ponsel tidur lebih nyenyak, dengan tidak terlalu mengalami gangguan mata.”
Orang-orang terus menggunakan ponsel karena khawatir melewatkan sesuatu. Mereka akan selalu memeriksa WhatsApp, Facebook, dan aplikasi lain, setiap saat. Semua ini menciptakan siklus ketergantungan semakin besar pada ponsel.
“Ketergantungan semakin besar akan mengarah pada stress dan kecemasaan, serta perasaan bahwa seseorang akan menulis sesuatu di media sosial dan merindukannya,” kata Dr Pessia.
Bersama timnya, Dr Pessia memanfaatkan karakteristik unik penggunaan ponsel di masyarakat Israel. Di kalangan komunitas komunitas Yahudi Orthodox Heredi, peneliti tidak menemukan kasus FOMO.
“Komunitas Heredi menghindari ponsel biasa dan memperkenalkan ponsel halal,” kata Dr Pessia. “Ponsel halal adalah smartphone yang tidak menginstal semua aplikasi media sosial.”
Ponsel halal diperkenalkan para rabbi, ulama Yahudi, di kalangan komunitas. Hasilnya, hanya 22 persen yang merasa terikat dengan ponsel, dan 20 persen mengaku mengalami stress berat dan sakit fisik.
Sebanyak 50 persen mengaku pernah mengalami stress tingkat sedang dan tinggi, lalu beralih ke ponsel halal dengan mencopot semua aplikasi.