Gedung Dekranasda Jabar Bertransformasi Jadi Kerabat Store
Kerabat Store yang berlokasi di Jalan Ir H Juanda No 19 (Dago) Kota Bandung menghadirkan produk unggulan yang sudah dikurasi, mulai fesyen, kerajinan, kuliner, hingga bisa menjadi ruang pertunjukan budaya.
JERNIH – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan wajah baru Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar. Kini namanya berganti menjadi Kerabat Store atau Kerajinan dan Kuliner Jawa Barat Store.
Perubahan tampak kentara di area depan dan interiornya yang kini mirip seperti pusat perbelanjaan atau mal. Menurut Gubernur perubahan tersebut akan berdampak pada peningkatan minat masyarakat untuk berkunjung membeli produk unggulan pelaku UMKM khas Jabar.
“Kalau displaynya sudah setara seperti di mal itu baru juara. Tapi kalau seperti sebelumnya yang mirip pameran, orang jadi sungkan untuk datang. Saya lihat sendiri sekarang di lantai bawah sudah seperti toko di shopping mall,” ujar Ridwan Kamil, Selasa (8/2/2022).
Kerabat Store yang berlokasi di Jalan Ir H Juanda No 19 (Dago) Kota Bandung menghadirkan produk unggulan yang sudah dikurasi, mulai fesyen, kerajinan, kuliner, hingga bisa menjadi ruang pertunjukan budaya. Gubernur mengapresiasi karena tak hanya perubahan pada tampilan interiornya saja tapi produk yang dihadirkan kini setara dengan produk yang layak jual di mal bintang lima.
“Bisa dibandingkan ini sekualitas produk yang layak jual di mal-mal bintang lima,” kata Kang Emil – sapaan akrab Ridwan Kamil. Selain itu, sirkulasi produk di Kerabat Store juga akan mereplikasi pola yang dilakukan oleh mal dengan mengganti produk dan tema interior maksimal empat bulan sekali.
Dengan demikian masyarakat akan sulit membedakan antara Kerabat Store dengan mal. “Mungkin tiap empat bulan ganti tema yang ditampilkan, ikuti saja cara mal melakukan rotasi barang biar orang yang datang tidak bisa membedakan antara kerabat store dengan mal,” tutur kang Emil.
Hal itu merupakan visi Pemda Provinsi dan Dekranasda Jabar untuk meningkatkan ekonomi lokal agar bersaing di pasar besar. “Ekonomi lokal sedang didorong semaksimal mungkin agar bisa bersaing di pasar yang besar,” ucapnya.
Untuk lebih meningkatkan penjualan, Kang Emil meminta produk yang dijual di Kerabat Store tetap dipasarkan pula lewat platform digital atau e-commerce. Menurutnya Jabar memiliki kelebihan dibanding daerah lainnya yaitu market atau populasi besar yang harus bisa dimanfaatkan. “Kelebihan Jabar marketnya itu besar karena populasinya banyak,” ujar Kang Emil.
Kuncinya, lanjut dia, di era COVID-19 ini Dekranasda harus kreatif dalam memasarkan produk khususnya di platform digital dan memanfaatkan konten di media sosial. “Bisnis e-commerce akan naik ribuan triliun rupiah dalam hitungan 10 tahun karena jual beli online ini akan jadi aktivitas sehari-hari, apalagi Jabar kelebihannya marketnya terbesar se-Indonesia,” ungkap Kang Emil.
Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil juga memuji wajah baru Gedung Dekranasda Jabar yang dikatakannya terbaik se-Indonesia. Atalia mengaku mendengar sendiri apresiasi terhadap Kerabat Store langsung dari ketua Dekranasda Pusat Wury Ma’ruf Amin yang pernah berkunjung.
“Ini wajah baru Dekranasda Jabar, terbaik dibanding gedung Dekranasda lainnya, ini saya mendengar langsung dari Ibu ketua Dekranasda Pusat, beliau saat kesini sampai kalap berbelanja,” ucapnya.
Bahkan Duta Besar negara sahabat juga pernah berkunjung ke Kerabat Store. Atalia mengungkapkan, renovasi gedung dan nama Dekranasda Jabar ini sudah sudah selesai beberapa waktu lalu, namun menunggu waktu yang tepat untuk diresmikan. Perubahan gedung yang menjadi pengembangan budaya dan kerajinan Jabar ini atas saran Gubernur Ridwan Kamil.
“Atas saran Pak Gubernur kami mengubah wajah gedung ini. Dulu judulnya adalah Dekranasda dan orang tidak mau masuk disangkanya ini gedung Dewan jadi sungkan untuk masuk dan kurang petunjuk di depannya. Itulah kenapa kami membuka wajahnya agar pengunjung mau datang,” ujar Atalia.
Menurutnya, Kerabat Store adalah wajah dari produk Jabar. Produk ekonomi kreatif khas daerah tertentu hadir di sini. Bahkan Atalia membuka seluas-luasnya bagi pelaku UMKM disabilitas untuk menjual produknya di Kerabat Store di sudut yang telah disediakan.
“Kami punya sudut kerabat inklusi karena kami ingin mendorong pelaku usaha dari kalangan disabilitas bisa diperkenalkan. Ada juga sudut khusus produk dari ibu-ibu di Sekoper Cinta,” katanya. Di area Kerabat Store juga ada Kerabat Cafe yang menyajikan kuliner khas Jabar. Termasuk ruang pameran yang bisa untuk pelatihan.
Atalia berharap, lewat kerja sama dengan berbagai pihak, jangkauan pasar Kerabat Store bisa semakin luas hingga tembus mancanegara sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. “Dengan kerja sama dengan berbagai pihak kami harap jangkauan produk Jabar semakin luas tidak saja pasar nasional tapi internasional,” katanya.