CrispyVeritas

Giorgia Meloni, Wanita Calon PM Italia Berjuluk New Mussolini

  • Giorgia Meloni Islamofobia, anti-imigran, anti-LGBT, tapi menolak anti-Semit.
  • Jadi sebenarnya fasisme setengah hati, inkarnasi Mussolini yang tidak tuntas.

JERNIHGiorgia Meloni, politisi berusia 45 tahun dari partai sayap kanan Brother of Italy, berpotensi meraih kemenangan dalam pemilu dan menjadi wanita pertama yang menduduki kursi perdana menteri.

Namun, bukan itu yang membuatnya istimewa. Sebagian orang menyebutnya New Mussolini. Lainnya mengatakan Meloni adalan inkarnasi Benito Mussolini.

Yang pasti, Brother of Italy akan menjadi partai sayap kanan pertama yang memerintah Italia sejak Partai Fasis Nasional pimpinan PM Benito Mussolini sebelum dan selama Perang Dunia II.

Jajak pendapat menunjukan Brother of Italya akan memperoleh 44 sampai 47 persen suara di kedua majelis di parlemen Italia. Artinya, Brother of Italia hanya perlu berkoalisi dengan partai gurem untuk memerintah.

Fasis Sejak Kecil

Mungkin tak keliru jika dia mendapat sebutan New Mussolini dan inkarnasi Mussolini. Meloni terjun ke politik pada usia 15 tahun, atau saat teman-temannya masih sibu belajar kela satu SMA, dengan membantu mendirikan partai neo-fasisme Brother of Italy tahun 2012.

Dia belajar bahasa di sekolah menengah. Dia tak pernah kuliah, dan menghidupi diri sebagai baby sitter, pemilik pasar loak, dan bartender sebuah diskotik.

Pada usia 29 tahun ia menjadi wakil menteri pemuda, dan dua tahun kemudian menjadi menteri pemuda dalam kabinet PM Silvio Berlusconi. Ia tercatat sebagai menteri termuda dalam sejarah politik Italia.

Dalam survei terakhir jelang pemilu pekan ini, Brother of Italy diprediksi memperoleh 25 persen suara, melonjak dibanding pemilu 2018 yang hanya empat persen. Pengamat mengatakan Brother of Italy menggerogoti suara Forza Italia pimpinan Silvio Berlusconi dan Liga Matteo Salvini.

Meloni adalah keajaiban. Ia melahirkan Brother of Italy ketika publik Italia masih belum bisa melupakan fasisme Benito Mussolini. Ia mengubah diri dan partainya menjadi kekuatan populis-nasionalis yang mampu menarik pemilih kanan moderat.

“Saya Georgia Meloni, saya wanita, seorang ibu, penganut Kristen,” itulah kutipan reli paling populer calon PM Italia ini, populer di media sosial dan berubah menjadi lau rap.

Saat masih berusia belasan tahun, Meloni memuji dan memuja Mussolini, tapi sekarang tidak lagi. ia menolak pandangan Mussolini dan undang-undang anti-Semit yang berlaku di era fasis.

Namun dia Islamofobia. “Tidak untuk kekerasan Islam, ya untuk perbatasan yang lebih aman. Tidak untuk imigrasi massal, ya untuk mereka yang bekerja demi rakyat kami.”

Simbol Brother of Italy adalah api, yang artinya fasisme menyala. Simpatisan partai ini terkadang tertngkap kamera memberi hormat gaya fasis Perang Dunia II. Sedangkan beberapa pejabat lokal partai memiliki memorabilia Mussolini yang terpajang di kantornya.

Wolfango Piccoli, kepala firma riste Teneo yang berbasis di London, mengatakan; “Pemerintahan Meloni tidak akan bernuansa rasis, tapi patut dipertanyakan apakah akan tetap berpegang pada garis kompromi yang diarahkan dengan hati-hati selama kampanye.”

Dalam jangka pendek, Meloni mungkin tidak akan bertengkar dengan Brussels soal urusan fiskal Uni Eropa. Namun, perlu waktu untuk menjawab pertanyaan apakah sikap Eurosceptic masa lalu Meloni tidak muncul kembali, atau sebaliknya.

Meloni semula dikenal kritis terhadap kebijakan fiskal Uni Eropa. Ia berani bertengkar dengan semua orang di Brussels, dengan banyak argumentasi.

Selama kapanye dia berbicara dengan dua audiens berbeda. Ia meyakinkan Eropa akan dukungannya terhadap Ukraina dan menggunakan pendekatan pro-NATO. Di sisi lain, di tengah pemilih tradisional, dia bersikeras pada kebijakan anti-imigran dan anti-LGBTQ.

Ditinggalkan Pendukung

Banyak pengamat percaya Meloni akan menghadapi penurunan popularitas saat berkuasa, seperti dialami mantan pemimpin oposisi di pemerintahan Berlusconi.

Dia juga akan menghadapi persoalan menantang, salah satunya kekurangan energi, rekor inflasi, dan resesi ayng mengancam. Dia juga harus mengelola sekutunya yang sadar hukum, yaitu Berlusconi dan Salvini. Dua sekutu Brother of Italy yang dilemahkan Meloni.

Eropa kini sedang menunggu apakah Meloni benar-benar New Mussolini atau inkarnasi Mussolini, atau sebaliknya; menjalankan politik kompromi. Jika pilihan kedua yang dilakukan, Meloni harus bersiap menjadi perdana menteri seumur jagung.

Back to top button