Crispy

Google AI Mengecewakan Akibat tak Jawab Pertanyaan Berapa Yahudi Dibunuh Nazi

  • Menariknya, Google AI bisa menjelaskan soal Nakba — pengusiran orang Palestina saat pendirian negara Israel.
  • Google AI juga bisa menjawab dengan baik soal genosida di Rwanda. Jadi, kebenaran Google dipolitisasi.

JERNIH — Google AI dikecam habis-habisan setelah video yang menunjukan Google Nest menolak menjawab pertanyaan dasar tentang Holocaust.

“Hai Google, berapa banyak orang Yahudi dibunuh Nazi?” tanya Michael Apfel, pengguna Instagram, kepada asisten virtual Google Nest.

“Maaf, saya tidak mengerti,” jawab Google Nest.

Video itu diposting di X oleh pemodal ventura Josh Wolfe pada 8 Mei. Jawaban serupa juga diberikan Google Nest saat ditanya; “Berapa banyak orang Yahudi terbunuh selama Perang Dunia II? Siapa yang coba dibunuh Adolf Hitler” Berapa banyak orang Yahudi dibunuh di kamp konsentrasi? Apa itu Holocaust?

Namun, Google mampu menjelaskan secara rinci tentang Nakba — kata dalam Bahasa Arab yang berarti bencana. Nakba digunakan untuk menggambarkan orang-orang Palestina yang dipaksa meninggalkan rumah selama pendirian negara Israel.

Google AI menyebut Nakba sebagai pembersihan etnis warga Palestina oleh Israel.

Tim Urban, penulis dan blogger terkenal, mengatakan kepada msn.com bahwa Google seolah tidak memiliki masalah ketika menjawab pertanyaan berapa banyak orang Jerman, AS, Jepang, yang tewas selama Perang Dunia II. Bahkan Google AI mampu menjawab soal genosida Rwanda.

Google AI, masih menurut Urban, seolah punya masalah ketika menjawab pertanyaan soal Holocaust dan Yahudi. “Momen ini menghancurkan kepercayaan publik dan orang pasti mengatakan nilai inti Goole, yaitu kebenaran, telah dikooptasi politik,” kata Urban.

Video yang diunggah Josh Wolfe itu diunggah ulang secara luas oleh beberapa akun X terkemuka, dan ditonton jutaan kali di platform itu. Akibatnya, kecaman terhadap Google AI sedemikian luas.

“Ini sangat memprihatinkan,” kata Tal Morgenstern, pemodal ventura, di akun X. “Dalam waktu dekat, tidak akan ada orang selamat dari bencana. Cerita mereka akan dibungkam oleh filter kode keras.”

Sejarah, masih menurut Morgenstern, ditulis pemenang tapi diedit oleh mesin yang mempunya pendapat.

Back to top button