Lift Departemen Luar Negeri AS Dikotori Grafiti Swastika Nazi
Segera setelah kasus kecil itu, keluar usulan resolusi empat Republikan di Kongres AS, menyerang Hamas dan mendukung Israel
JERNIH– Sebuah graffiti berupa coretan swastika Nazi, Senin (26/7) lalu ditemukan di dinding lift Gedung Departemen Luar Negeri AS, yang letaknya berdekatan dengan kantor utusan khusus untuk memantau dan memerangi antisemitisme. Situs berita Axios yang pertama kali melaporkan hal tersebut mengatakan, graffiti swastika tersebut telah dihapus.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jalina Porter, mengatakan kepada wartawan bahwa swastika ditemukan pada Senin malam. “Grafiti kebencian ini telah dihapus dan insiden ini akan diselidiki. Karena Menli telah mengatakan pesan kepada semua karyawan kami di sini, ini benar-benar menjijikkan,” kata Porter.
Menlu AS, Anthony Blinken, segera mengaitkan hal tersebut dengan antisemitisme. Menurut Blinken, hal itu adalah pengingat yang menyakitkan bahwa antisemitisme bukanlah peninggalan masa lalu. “Itu masih merupakan kekuatan yang kita hadapi di dunia, dan sayangnya, kita menghadapinya di dekat rumah,” kata Blinken.
“Antisemitisme tidak memiliki tempat di Amerika Serikat dan tentu saja tidak memiliki tempat di Departemen Luar Negeri,”dia menambahkan.
Departemen Luar Negeri AS, kata Porter, sedang mengerjakan pencalonan utusan khusus untuk memerangi antisemitisme. Dia menambahkan bahwa pihaknya berharap orang tersebut segera ditempatkan.
Segera pula Duta Besar Israel untuk AS dan PBB Gilad Erdan, mengamininya dengan antusias. Erdan mengatakan bahwa swastika yang terukir di Departemen Luar Negeri adalah insiden serius vandalisme antisemitisme. Hal itu, kata Erdan, sekali lagi menunjukkan bahwa antisemitisme tidak membedakan antara orang Yahudi di Israel dan orang Yahudi di Amerika. “Itu merugikan tidak hanya Israel tetapi seluruh dunia,”kata Erdan, tanpa menjelaskan kerugian seperti apa yang diderita dunia dengan coretan itu.
Di saat yang sama, empat orang anggota Kongres dari Partai Republik, Republikan Cawthorn, Rep. Biggs, Rep. Buck, dan Rep. Johnson, memperkenalkan sebuah resolusi yang mereka beri nama “Mengungkapkan perasaan Dewan Perwakilan Rakyat terhadap ideologi antisemitisme yang ganas dan menyebar.”
Menurut resolusi tersebut, DPR “menegaskan kembali hak Amandemen Pertama untuk menjalankan agama di depan umum; komitmennya untuk menolak mereka yang menyerang orang lain berdasarkan etnis dan ras, dan hak Israel untuk hidup dan membela warganya.”
Resolusi tersebut juga segera menyerang Hamas dengan “…menegaskan kembali komitmen terhadap perlunya penegakan hukum yang melindungi warga negara Yahudi dari serangan di sini di Amerika Serikat; penunjukan Hamas sebagai organisasi teroris dan serangan roket terhadap warga sipil sebagai taktik teroris; dan menjunjung tinggi semua program Federal dan lokal yang didedikasikan untuk menghilangkan antisemitisme.” [Axios/Reuters]