Gugatan Belum Rampung, Trump Siap Maju Lagi Pilpres 2024
JERNIH – Presiden baru terpilih saja belum dilantik bahkan gugatan pemilu saja belum rampung, Donald Trump sudah berencana untuk maju lagi pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024. Trump juga akan ‘mengganggu’ jalannya pelantikan Joe Biden.
Trump sedang mempertimbangkan sebuah acara untuk mengumumkan kampanyenya pada tahun 2024 pada hari Pelantikan Joe Biden yang mendapat suara terbanyak pada pemilihan presiden AS baru-baru ini. Pelantikan Biden akan dilakukan pada 20 Januari 2021 dan kampanye Trump dijadwalkan bentrok sehingga akan menjadi mimpi buruk logistik dan diplomatik bagi Washington DC.
Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan kampanye pemilihan 2024 pada hari pelantikan Joe Biden, demikian dilaporkan, sebagai upaya untuk tetap menjadi sorotan dalam kehidupan pasca-Gedung Putih. Trump, yang belum mengakui kekalahan, dan mungkin tidak akan pernah, ditanyai pada Thanksgiving apakah dia akan menghadiri pelantikan Biden pada 20 Januari. “Saya belum ingin mengatakan itu,” jawabnya, seperti dikutip dari Independent. “Maksudku, aku tahu jawabannya. Jujur saja, aku tahu jawabannya.”
Pada hari Sabtu, The Daily Beast mengutip tiga sumber yang mengonfirmasi bahwa dia mempertimbangkan untuk mengikuti pencalonan pada 2024. Dua dari sumber itu mengatakan bahwa dia telah melontarkan gagasan untuk mengadakan acara selama pelantikan Biden, untuk menyebabkan ‘gangguan’ maksimal.
Menurut dua sumber yang mengetahui langsung masalah ini, presiden secara pribadi membual bahwa dia akan tetap menjadi sorotan, bahkan jika Biden ada di Ruang Oval, karena media menganggap Biden “membosankan”.
Pada 9 November, Axios adalah situs pertama yang melaporkan bahwa Trump sedang mempertimbangkan pencalonan tahun 2024 – sesuatu yang, jika berhasil, akan membuatnya menjadi orang kedua dalam sejarah yang menjalani dua masa jabatan non-berturut-turut. Grover Cleveland adalah presiden ke-22 dan ke-24, yang dipilih pada 1884 dan 1892.
Sementara itu Kepala Koresponden Gedung Putih John Roberts mengatakan saat ini gugatan hukum atas dugaan kecurangan pemilu yang dia ajukan belum selesai. Namun ia mengakui, Trump telah memberi tahu penasihatnya bahwa dia bisa saja mengumumkan pencalonannya sebelum atau saat pelantikan Joe Biden sebagai presiden pada 20 Januari tahun depan.
Roberts mengatakan hal itu untuk mengkonfirmasi sebuah laporan dari The Daily Beast. Pengumuman semacam itu, atau bahkan niat Trump untuk mencalonkan diri kembali ke Gedung Putih, pasti akan meredam apa yang dianggap sebagai pertarungan yang terbuka lebar untuk pencalonan presiden 2024 di internal Partai Republik.
Langkah itu juga berpotensi membekukan langkah awal para kandidat Republikan lainnya yang mempunyai dukungan luas.
Ahli strategi Partai Republik dan veteran kampanye kepresidenan, Alex Conant mengatakan pengumuman Trump 2024 akan “benar-benar” mengubah dinamika pemilihan presiden berikutnya, “setidaknya pada tahap awal.”
“Tidak ada yang ingin menjadi kandidat pertama yang menantang Trump pada 2024. Jika ini benar-benar perlombaan terbuka, Anda akan melihat banyak kandidat potensial melakukan langkah awal yang agresif, pergi ke Iowa dan New Hampshire mencari dukungan,” kata Conant seperti dikutip FoxNews.com, Selasa (1/12/2020).
Jika Trump menjalankan kampanye 2024, kemungkinan akan menggagalkan ambisi Menlu AS Mike Pompeo dan mungkin Wapres AS Mike Pence. Bahkan putranya sendiri, Donald Trump Jr, yang sudah mengibarkan hashtag “Trump Jr 2024”, dan dianggap sebagai calon pesaing. [*]