Guguran Awan Panas Gunung Semeru Makin Meluas, Warga Siaga!
JERNIH – Awan panas guguran Gunung Semeru makin mengganas. Guguran awan panas tersebut terpantau berlangsung mulai pukul 01.23 WIB Selasa (1/12/2020). Awan panas guguran dari kubah puncak itu bergerak dengan jarak luncur 2 hingga 11 Km ke arah Besuk Kobokan di sektor tenggara puncak Gunung Semeru.
Demikian keterangan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Selasa (1/12/2020) seperti diunggah situs https://magma.vsi.esdm.go.id/.
Data pemantauan menyebutkan bahwa selama 1 Oktober hingga 30 November 2020 Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut. “Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, selatan, barat daya dan barat. Suhu udara sekitar 19 – 32°C,” papar keterangan tersebut.
Sementara itu, erupsi yang terjadi menerus, menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu dengan tinggi maksimum 500 m dari atas kawah/puncak. “Guguran batuan dari arah puncak terjadi tidak menerus sejak 19 Oktober 2020. Pada 28 November terjadi kenaikan jumlah guguran secara signifikan diikuti kejadian awan panas guguran yang berasal dari ujung lidah lava dengan jarak luncur maksimum 1 Km ke sektor tenggara lereng,” tambah pihak PVMBG.
Terkait bahaya yang bisa terjadi, PVMBG menyebutkan ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak. Material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin. Potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. “Jika terjadi hujan dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak,” ujar PVMBG.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau agar masyarakat Dusun Curah Koboan Desa Supiturang dan Rowobaung Desa Oro-oro Ombo Kecamatan Pronojiwo dan Dusun Kajar Kuning Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro segera keluar rumah karena potensi lahar panas terjadi apabila turun hujan.
BPBD juga mengingatkan pada masyarakat penambang dialiran di DAS Rejali, Besuk Semut dan Besuk Sat agar waspada. Apalagi tadi malam cukup gelap karena PLN sedang mati lampu.
Sementara itu, tempat pengungsian warga berada di Pos Gunung Sawur, SD Supiturang, masjid. BPBD Kabupaten Lumajang juga akan membuka posko Pengungsi di lapangan kamar kajang Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro. Jumlah pengungsi sementara kurang lebih 500 orang yang tersebar dibeberapa titik. Hingga saat ini juga belum dilaporkan adanya korban jiwa.
Secara administratif gunung ini terletak di Kabupaten Malang dan Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung Semeru memiliki tipe strato dengan kubah lava, dengan puncak tertinggi Mahameru (3676 mdpl). Aktivitas G. Semeru saat ini terdapat di Kawah Jonggring Seloko yang terletak di sebelah tenggara puncak Mahameru yang terbentuk sejak 1913.
“Letusan G. Semeru umumnya bertipe vulkanian dan strombolian, berupa penghancuran kubah/lidah lava, serta pembentukan kubah lava/lidah lava baru. Penghancuran kubah/lidah lava mengakibatkan pembentukan awan panas guguran yang merupakan karakteristik dari G. Semeru,” ujar PVMBG. [*]