Hari Bayangkara ke 74, Presiden Jokowi: Yang Korupsi Silahkan ‘Digigit’ saja
JAKARTA – 1 Juli 2020 diperingati sebagai Hari Bhayangkara ke 74. Biasanya peringatan dan penyelenggaraan hari Bhayangkara dilaksanakan dengan cara yang meriah, dengan berbagai layanan, bakti sosial, event, dan perlombaan. Namun karena di tahun ini Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19, maka peringatan hari Bhayangkara dilaksanakan secara sederhana.
Upacara peringatan Hari Bhayangkara di Istana Negara dilaksanakan pada hari Rabu, 1 Juli 2020, dengan Ir. Joko Widodo sebagai inspekstur upacara. Di ruang kesekretariatan Istana Negara. Yang dihadiri beberapa orang saja. Konsepnya disesuaikan dengan kondisi saat ini yaitu transisi menuju new normal dengan tetap menaati protokol Kesehatan.
Terlihat diantara peserta yang berbaris adalah Mahfud MD, Mentri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keaman, lalu disampingnya ada Prabowo Subianto, Mentri Pertahanan, dan Kepala Polisi Republik Indonesia, Idham Aziz.
Semua peserta yang hadir menggunakkan masker dengan logo POLRI. Mereka pun berbaris dengan menjaga jarak kurang lebih 2 meter. Presideng Joko Widodo pun Nampak tidak menggunakan ajudan. Teks amanat inspektur upacara diletakan di atas meja kecil samping ia berdiri.
Penyelenggaraan puncak perayaan Hari Ulang Tahun POLRI ke 74 ini memang berbeda dari tahun-tahun lalu. Tidak ada pasukan gagah yang berbaris dilapangan, tidak ada penampilan seni seperti kelompok drumband para Polwan. Adapun pemain instrumen music saat memaikan lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta dilletakan diluar ruangan, dengan jarak kurang lebih 2 meter antar pemusik.
Acara tersebut ditayangkan secara live dibeberapa stasiun televisi nasional dan platform youtube. Peringatan HUT Bayangkhara ini mengangkat tema “Kamtibnas Kondusif, Masyarakat Makin Produktif”.
Susunan acara pun sangat sederhana, hanya terdiri dari menyanyikan lagu Indonesia Raya, Pengucapan Tribata, Pemberian Bintang Nararya, dan Amanat Inspektur Upacara.
Pemberian tanda jasa Bintang Bhayangkara Nararya merupakan penghargaan kepada anggota POLRI yang berjasa besar dengan keberanian, kebijasanaan dan ketabahan luar biasa. Melampaui panggilan kewajiban yang disumbangkan untuk kemajuandan pengembangan kepolisisan, tidak pernah cacat selama bertugas di kepolisian.
Penghargaan tersebut diberikan kepada:
- Reza Arip Dewanto, S.IK, Brigadir Jendral Polisi, Komandan pasukan Gegana Korp Brimob POLRI.
- dr. Indarto, S.H, S.Sos, S.IK, M.Si, Komisaris Besar Polisi, Analis kebijakan Madya Bareskrim POLRI.
- Elik Setiawati, S.Sos. Ajun Komisaris Polisi. Kaur Binopsnal Polres Metro Bekasi Kota Polda Metrojaya.
- Entes Sutardi, Ajun Inspektur Polisi II, Bintara Denma Korp Brimob POLRI.
Pada upacara tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan amanatnya. Ia menekankan bahwa POLRI, dimulai dari jajaran Mabes, Polda, Polres, dan Polsek, sampai Babimkamtibnas di desa-desa harus ikut aktif terlibat mengajak masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol Kesehatan.
Serta aktif mengawal kecepatan dan penyaluran bantuan sosial, dan tentu saja menjaga keamanan dan ketertiban siatuasi agar tetap kondusif dan aman, dan damai.
Presiden juga meminta, Polri, Kejaksaan dan KPK bersinergi untuk mengawasi penggunaan anggaran penanganan covid-19. Yang dialokasi sebesar 695,2 triliyun, bahkan jika dianggap perlu dana tersebut akan ditambah.
“Aspek pencegahan harus lebih dikedepankan, jangan menunggu sampai terjadi masalah, kalau ada potensi masalah segera diingatkan, tapi kalau sudah ada niat buruk untuk korupsi, ya harus ditindak, silahkan digigit saja. Apalagi dalam situasi krisis sekarang ini”, sahut Presiden dalam amanatnya.
Walaupun saat ini POLRI fokus dalam mengndalikan pandemi covid 19 tapi berbagai agenda strategi POLRI tidak boleh dilupakan. Potensi ancaman Keamanan stabilitas dalam negari juga perlu terus diwaspadai, terlebih menghadapi pilkada serentak yang akan dilaksanakan di akhir tahun 2020.
Diakhir sesi presiden bersama kapolri menyapa peserta upacara, 34 polda, 493 polres, dan seluruh landik-landik pusdik, akpol, secapa, seluruhnya ikut. Melalui virtual. Beberapa polres yang dapat disapa melalui virtual yang ada di daerah terluar Indonesia. [ ]