Haris Azhar Benarkan Dirinya Jadi Tersangka Dugaan Pencemaran Nama Baik
Hingga tadi malam, belum ada keterangan resmi dari Polda Metro Jaya atas penetapan status tersangka tersebut. Sementara, Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Auliansyah Lubis menyatakan, belum dapat mengonfirmasi hal tersebut.
JERNIH-Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik. Penetapan status tersangka itu dikonfirmasi langsung oleh aktivis HAM tersebut pada Jumat (18/3) malam. Haris mengatakan, menerima Surat Penyidikan pukul 20.00 WIB namun, keduanya tidak ditahan polisi.
“Iya benar,” kata Haris.
Hingga tadi malam, belum ada keterangan resmi dari Polda Metro Jaya atas penetapan status tersangka tersebut. Sementara, Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Auliansyah Lubis menyatakan, belum dapat mengonfirmasi hal tersebut.
“Nanti melalui Kabid Humas ya,” kata Auliansyah.
Penetapan itu, usai proses gelar perkara kasus beberapa waktu lalu. Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, dipolisikan terkait video yang diunggah di akun YouTube beberapa waktu lalu.
Video bertajuk “Ada Lord Luhut Di balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!!” berisikan perbincangan antara Haris Azhar dan Fatia. Hal itu kemudian dilaporkan ke polisi oleh Luhut atas dugaan pencemaran nama baik. Laporan itu terdaftar nomor STTLP/B/4702/IX/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA, 22 September 2021.
Sebelumnya, Haris Azhar pernah dijemput paksa polisi pada pertengahan Januari 2022. Kala itu, ia mengatakan pemeriksaan terbilang mendadak.
Haris mengatakan Polisi mendatangi kantornya sekitar pukul 08.00 WIB. Petugas menunjukkan surat perintah untuk membawa dirinya guna diperiksa sebagai saksi, dalam kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Kepada anggota Polisi itu, Haris mengaku sempat bertanya soal jadwal pemeriksaan. Sebab, setahu dirinya pemeriksaan diagendakan pada 7 Februari mendatang.
“Tapi penyidik-penyidik yang dateng tadi pagi tidak menjelaskan,” kata Haris di Mapolda Metro Jaya, Selasa (18/1).
Dalam pemeriksaan saat itu, Haris dicecar 17 pertanyaan, sedangkan Fatia diberikan 20 pertanyaan. Pertanyaan dalam pemeriksaan disebut berkaitan dengan riset soal Luhut terlibat dalam bisnis tambang di Papua.[]