Hindari Covid-19, Seorang Pria Minum Air Kebanyakan Hingga Nyaris Tewas
JERNIH – Setiap orang di dunia berupaya sekuat tenaga agar terhindar Covid-19. Namun apa yang dilakukan seorang pria asal Inggris untuk mencoba sembuh dari Covid-19 terlalu berlebihan sehingga hampir saja merengggut nyawanya.
Luke Williamson, pria 34 tahun yang berbasis di Patchway, Bristol, direkomendasikan oleh dokter untuk minum 2 liter air setiap hari setelah dia diduga positif Covid-19. Tetapi Williamson melangkah lebih jauh dan hanya menggandakan asupan air melebihi tingkat yang direkomendasikan.
Untuk menghilangkan gejala virus corona dengan cepat, dia mulai mengonsumsi 5 liter air setiap hari. Karena ulahnya itu, dia pingsan di kamar mandi dan kemudian dirawat di ICU. Para dokter menginformasikan bahwa konsumsi air yang berlebihan menyebabkan keracunan air yang menyebabkan pembengkakan otak. Beruntung, dia hanya harus tinggal di ICU selama 2-3 hari dan kemudian dipulangkan.
Meningkatnya jumlah kasus COVID memaksa masyarakat untuk mengambil langkah drastis untuk melindungi diri dari virus yang sangat menular. Orang-orang mencoba pengobatan apapun di rumah untuk mengurangi risiko infeksi. Tetapi beberapa bertindak terlalu jauh dengan mekanisme ini dan bahkan mempertaruhkan nyawa mereka.
Air adalah kebutuhan dasar hidup, Sekitar 60 persen tubuh Anda terdiri dari air. Jadi, penting untuk minum banyak air dalam sehari agar fungsi internal tubuh tetap lancar. Air membawa nutrisi ke sel, membuang racun, mengatur suhu dan memungkinkan tubuh menyerap dan mengasimilasi mineral, vitamin, asam amino, glukosa dan zat lainnya. Dianjurkan untuk minum setidaknya 2-3 liter air setiap hari agar tetap sehat dan bugar.
Meskipun kita semua membutuhkan banyak air untuk menjaga kesehatan, asupan yang berlebihan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. Berapa banyak asupan air yang wajar? Jawaban atas pertanyaan ini bergantung pada beberapa faktor seperti kondisi kesehatan dan usia.
Jika Anda minum terlalu banyak air, ginjal dapat dengan mudah mengeluarkan kelebihannya. Namun, organ dalam kita pun memiliki keterbatasan. Ginjal hanya dapat mengeluarkan sekitar 1 liter per jam. Jadi, kecepatan Anda meminum air juga memiliki peran penting. Jika Anda minum terlalu banyak terlalu cepat, ginjal Anda akan terbebani dan tidak akan dapat menjalankan tugasnya.
Meminum 3-4 liter air dalam waktu singkat dapat dengan mudah menyebabkan hiponatremia, suatu kondisi di mana konsentrasi natrium dalam tubuh menurun. National Academy of Medicine pada tahun 2004 merekomendasikan wanita berusia 19-30 untuk mengonsumsi sekitar 2,7 liter air per hari dan pria dengan usia yang sama sekitar 3,7 liter per hari.
Apa yang terjadi jika Anda minum terlalu banyak air? Minum terlalu banyak air menyebabkan hiponatremia dan kasus terburuk keracunan air. Tubuh kita membutuhkan sejumlah elektrolit seperti natrium, kalium, klorida, dan magnesium dalam aliran darah kita untuk menjaga otot kita berkontraksi, fungsi sistem saraf, dan kadar asam basa tubuh terkendali.
Asupan air yang berlebihan dapat membuat rasio elektrolit dalam tubuh tidak seimbang. Tingkat natrium yang rendah dalam tubuh dapat menyebabkan hiponatremia dan gejalanya meliputi kelelahan, kelemahan, gaya berjalan tidak stabil, mudah tersinggung, kebingungan, dan kejang.
Dalam kasus terburuk, dapat menyebabkan keracunan air. Dalam kondisi ini, kadar natrium dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Tanpa natrium untuk mengatur keseimbangan cairan di dalam sel, otak bisa membengkak. Bergantung pada tingkat komplikasinya, keracunan air dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian.
Ginjal kita mampu mengeluarkan kelebihan air dari tubuh. Tetapi jika Anda minum terlalu banyak air dalam waktu singkat maka itu pasti menantang. Anda harus berusaha menjaga keseimbangan dan tidak boleh minum lebih dari 3,5 liter air dalam sehari. Orang yang menderita penyakit ginjal apa pun harus lebih berhati-hati tentang hal ini.[*]