India Larang 59 Aplikasi Ponsel asal Cina
Delhi — TikTok dan WeChat populer di India, tapi segera lenyap dari tangan penggunanya menyusul keputusan pemerintah PM Narendra Modi melarang seluruh dari 59 aplikasi seluler Cina dengan alasan keamanan dan privasi nasional.
Larangan ini adalah bagian dari ketegangan perbatasan India-Cina di Himalaya, yang sempat menimbulkan tawuran mematikan pasukan kedua negara. Tawuran di Lembah Galwan itu membunuh 20 tentara India, dan sejumlah pasukan Cina.
Pernyataannya Kementerian Teknologi Informasi India menyebutkan; “Aplikasi terlibat dalam kegiatan merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara, dan ketertiban umum.”
“Pemerintah India memutuskan melarang penggunaan aplikasi tertentu. Keputusan ini adalah langkah untuk memastikan kemanan dan kedaulatan dunia maya India,” lanjut pernyataan itu.
Alasan lain, aplikasi seluler Cina itu melakukan pencurian data pengguna dan melanggar privasi pengguna.
Tidak jelas kapan larangan itu mulai berlaku. Yang pasti, semangat anti-Cina muncul di jalan-jalan India setelah tawuran prajurit kedua negara di Himalaya.
India dan Cina berperang di perbatasan tahun 1962, dan tak pernah sepakat soal garis batas. Keduanya bersitegang sedemikian lama, sampai insiden tawuran 15 Juni lalu.
Kini, kedua negara mengerahkan ribuan tentara ke perbatasan. Kedua negara berada dalam siaga tinggi, dan perang bisa terjadi kapan saja.
Ada upaya menyelesaikan pertikaian melalui dialog, tapi protes di jalan-jalan menyeru India menghentikan perdagangan dengan Cina.
Ponsel Cina menguasai 65 persen pasar smartphone India. Aplikasi TikTok dan Helo populer di kalangan anak muda India.
Terdapat 120 juta pengguna TikTok di India, yang menjadikan negara Asia Selatan itu sebagai pasar terbesarnya. Aplikasi lain yang populer adalah Weibo dan Clash of Kings.