Ini Penjelasannya Mengapa Jalan Tol Layang Bergelombang
JAKARTA-Tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II sepanjang 36,4 km, mulai diopersionalkan hari ini Minggu (15/12) pagi. Masyarakat rela antri menunggu dengan sabar untuk bisa memanfaatkan tol layang tersebut. Para pengguna tol layang juga mengamati struktur jalan sebab dalam beberapa hari ini secara visual ramai dibicarakan sebab punya struktur jalan naik turun bila diamati dari kejauhan.
Pimpinan Proyek Area 1 PT Jasamarga Prajudi, saat sedang di KM 10 akses masuk Tol Japek II, Jakarta, Minggu (15/12), memberi penjelasan atas berbagai pertanyaan tentang ‘jalan tol bergelombang’ yang beredar luas di tengah masyarakat. Menurut Prayudi kontur naik-turun tol layang tersebut karena dalam pembangunannya tol jalan harus mengikuti kondisi di bawahnya seperti jembatan penyeberangan (JPO).
“Saat melewati overpass bagaimana pun harus meninggikan jalur, jadi memang kelihatan naik turun menyesuaikan struktur di bawah, yaitu overpass dan jembatan-jembatan. “.
Menurut prajudi Infrastruktur yang dibangun sejak 2017 ini memiliki tinggi tiang sekitar 15 meter. Ketinggian ini sudah dipertimbangkan sedemikian rupa untuk tetap bisa menjaga keamanan pengguna jalan. Dipastikan Prabudi, struktur jalan tol layang Japek II sudah memenuhi standar keamanan dan kenyamanan.
“Tidak berbahaya. Aman secara geometrik jalan secara desain sudah memenuhi kaidah teknis,”.
Sedangkan keberadaan Pembatas jalan tol layang, juga sudah disesuaikan dengan standar keamanan berlalu-lintas. Para pengemudi mobil diharapkan mematuhi rambu lalulintas termasuk mematuhi batas kecepatan minimum 60 km per jam, dan kecepatan maksimum 80 km per jam.
“Dari sisi kecepatan ya ikuti saja aturan disini, jangan terlalu cepat, ada faktor angin, di kita kecepatan 60 sampai 80 km maksimum,”.
Didapat informasi disepanjang tol layang telah dipasang 113 CCTV yang memantau pengguna tol layang. Kamera tersebut menerapkan sistem tilang elektronik dan dapat memantau pengemudi kendaraan yang melanggar kecepatan.
Sebagaimana diketahui jalan tol layang ini khusus diperuntukan untuk kendaraan jarak jauh dan menjadi alternatif baru bagi masyarakat Jakarta yang ingin melintas ke arah Bandung.
(tvl)