Ini Tujuan Jokowi Bangun Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral
JAKARTA – Saat meninjau pembangunan renovasi Masjid Istiqlal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat masukan agar dibuat terowongan bawah tanah yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral yang berada diseberang jalan.
Usulan itupun disetujui. Bahkan terowongan itu diistilahkan dengan terowongan silaturahmi. Sehingga nantinya bakal menghubungkan dua tempat ibadah yang berlokasi berseberangan.
Tenaga Ahli Utama KSP Kedeputian Komunikasi Politik, Donny Gahral, mengatakan pembangunan terowongan silaturahmi dapat memobilisasi jemaah dari Istiqlal ke Katedral atau sebaliknya.
“Jadi sebenarnya terowongan itu sudah dipikirkan oleh kedua pengurus rumah ibadah masing-masing, baik pengurus Istiqlal maupun Katedral,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
“Ada kebutuhan setiap kali parkiran Istiqlal dipakai atau parkiran Katedral dipakai. Karena kalau misalnya kita pakai di Istiqlal kita nyebrang ke Katedral dengan rombongan kan jalanan jadi macet. Itu kebutuhan fungsionalnya,” Donny melanjutkan.
Menurut Donny, ada yang lebih penting, ialah sang presiden ingin menarasikan pesan toleransi melalui terowongan silaturahmi. Menjadi simbol penghubung.
“Dengan melalui terowongan mereka terhubung satu sama lain, terhubung bukan semata-mata fisik, tetapi juga hati pikiran sikap, itu yang dilakukan Pak Jokowi, sehingga orang bisa melihat sebagai satu representasi dari nilai-nilai kerukunan toleransi dan kebersamaan,” katanya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, pemilihan terowongan bawah tanah, membuat aksesnya nanti tidak dilakukan lewat jalur utama yang harus melewati Jalan Katedral yang padat.
“Tidak nyebrang, sekarang pakai terowongan bawah, terowongan silaturahmi,” kata dia.
Karena itu, saat meninjau renovasi Istiqlal, Jokowi mengaku cukup puas. Olehnya itu diharapkan proyek tersebut dapat segera rampung sebelum Ramadhan 2020. Sehingga dapat dimanfaatkan umat muslim untuk salat tarawih berjamaah.
“Kita harapkan nanti sebelum Ramadhan sudah bisa selesai sehingga bisa dipakai. Ini renovasi besar sejak 41 tahun yang lalu,” katanya.
Untuk fasilitas di dalam masjid Istiqlal, lanjut JOkowi, bakal diperbaiki seperti peningkatan kualitas tata suara, cahaya, dan udara. Sehingga dapat memberikan kenyamanan saat beribadah.
“Anggaran itu dipakai untuk memperbaiki, memoles lantai, mengganti karpet, pencahayaan, tata suara, semuanya. Menambah basement yang di depan, parkirnya ditambah. Juga pembangunan ‘landscape’ di luar, bukan hanya interior, eskterior semuanya dibangun,” kata dia.
Pemerintah menyiapkan anggaran sebanyak Rp475 miliar untuk melakukan renovasi tersebut, yang telah berjalan sejak Mei 2019.Pemerintah, melalui Kementerian PUPR merenovasi bagian-bagian Istiqlal seperti desain eksterior, interior, lahan parkir, kondisi lantai, termasuk perbaikan kondisi sungai yang melintasi kawasan Istiqlal.
“Rp 475 miliar yang dipakai untuk memperbaiki, memoles lantai, mengganti karpet, lighting, sound system, semuanya,” kata Jokowi.
Sekadar diketahui, masjid Istiqlal terakhir kali direnovasi pada 1978 atau sekitar 41 tahun lalu. [Fan]