Iran: Ngapain Ngabisin Miliaran Dolar Buat Menakuti Kami? Urus Covid, Trump!
Tidak hanya mengirim Bomber B-52 terbang memutari Teluk Persia, AS juga mengirim armada AL-nya ke wilayah itu
JERNIH– Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, berkata kepada Presiden AS, Donald Trump, dalam sebuah Tweet, Kamis (31/12) bahwa Iran tidak mencari perang dengan AS. Tetapi dia menegaskan, Teheran akan membela diri sebaik mungkin jika diperlukan.
Sebelumnya, para pejabat intelijen AS mengatakan, ada indikasi bahwa Iran merencanakan serangan terhadap kepentingan Amerika dan sekutunya di Irak, bertepatan dengan peringatan satu tahun pembunuhan Komandan Pasukan Al-Quds, Qassem Suleimani, pada 3 Januari mendatang.
Untuk itu AS menerbangkan pembom strategis B-52, melalui Teluk Arab, beberapa kali dalam sebulan terakhir, sebagai pencegahan. AS juga mengembalikan atau mengerahkan kapal induk serta armada kapal selamnya ke wilayah tersebut.
Manuver tersebut, kata Zarif, adalah pemborosan uang dan alasan pendahuluan palsu guna mencari justifikasi perang oleh Washington. “Alih-alih memerangi Covid di AS, Donald Trump dan kelompoknya membuang miliaran dolar dengan menerbangkan B52 dan mengirim armadanya ke wilayah kami. Intelijen di Irak hanya mengarang dalih untuk berperang,” kata Zarif dalam tweet-nya.
“Iran tidak mencari perang tetapi akan terbuka dan langsung membela rakyatnya, keamanan dan kepentingan vitalnya,”kata Zarif.
Qaseem Suleimani meninggal dalam serangan pesawat tak berawak di dekat bandara Baghdad, Januari lalu, bersama Abu Mahdi Al Muhandis, wakil komandan milisi Irak yang didukung Iran yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer, dan delapan lainnya.
Kedutaan besar AS di Baghdad menarik staf yang tidak penting tahun lalu dan dalam beberapa pekan terakhir mengurangi jumlah personel lebih lanjut dalam apa yang dikatakan seorang pejabat tinggi Irak sebagai langkah sementara yang didorong oleh “reservasi keamanan”.
Itu juga bisa menjadi pertanda lebih banyak aksi militer AS yang akan datang, kata pejabat Irak kepada AFP. “AS perlu mengeluarkan stafnya sebelum bertindak, sehingga mereka tidak akan menjadi sasaran dalam kemungkinan pembalasan,” kata seorang diplomat barat.
Trump secara langsung membahas ketegangan tersebut. Dia mengatakan AS mendengar “obrolan tentang serangan tambahan terhadap orang Amerika di Irak” dan memperingatkan bahwa “Jika satu orang Amerika terbunuh, saya akan meminta pertanggungjawaban Iran. Pikirkanlah kembali”. [thenationalnews.com]