Iran Vaksinasi Rakyat dengan Vaksin Sputnik V Buatan Rusia
- Semula Iran hanya akan membeli Sputnik V setelah WHO mengeluarkan akreditasi untuk vaksin buatan Rusia.
- Terlanjur janji memvaksinasi rakyatnya, Iran membeli dan akan memproduksi Sputnik V.
- Pilihan lain Iran adalah vaksin India, Cina, dan buatan dalam negeri.
JERNIH — Iran menyetujui vaksin Sputnik V buatan Rusia dan berencana mengimpor dan memproduksi untuk keperluan vaksinasi.
“Vaksin Sputnik V telah terdaftar dan mendapat persetujuan otoritas kesehatan kami,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif saat bertemu Menlu Rusia Sergey Lavrov di Moskwa, kemarin.
“Dalam waktu dekat kami berharap membelinya dan melakukan produksi bersama,” lanjut Zarif.
Iran adalah negara Timur Tengah paling parah terkena pandemi, dengan jumlah infeksi 1,38 juta, meninggal 57.481.
Sebelumnya, Iran menunggu persetujuan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelum menerima Sputnik V, tapi pemerintahan Presiden Hasan Rouhani terlanjur berjanji akan memvaksinasi warganya dalam waktu dekat.
Iran, sesuai fatwa Ayatollah Ali Khamenei, tidak akan membeli vaksin dari nengara-negara Barat; Moderna, AstraZeneca, dan Pfizer-BioNTech. Pilihan Iran adalah menggunakan vaksin buatan Rusia, India, Cina, atau menunggu hasil uji klinis vaksin buatan dalam negeri.
Sputnik V adalah vaksin Covid-19 pertama di dunia. Rusia telah mengajukan permohonan persetujuan ke WHO, tapi belum entah kapan akreditasi itu keluar.
Sejauh ini WHO baru menyetujui satu vaksin, yaitu Pfizer-BioNTech.
Rusia mencari cara agar mendapat persetujuan, dengan mengirim vaksin untuk digunakan di banyak negara. Hongaria menjadi negara Uni Eropa pertama yang menggunakan Sputnik.