Israel Dikecam karena Tolak Bagikan Vaksin Corona untuk Palestina
Israel juga memutuskan tidak akan melakukan vaksinasi terhadap para tahanan dari Palestina.
JERNIH-Pemerintah Israel tolak himbauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar membagikan vaksin virus Corona miliknya bagi tenaga medis Palestina. Israel beralasan bahwa persediaan vaksin Corona miliknya terbatas jumlahnya.
“Saya pikir tidak ada satupun pihak di Israel, yang bisa membayangkan saya mengambil vaksin jatah rakyat dan memberikannya kepada negara tetangga kami,” kata Menteri Kesehatan Israel, Yuli Edelstein.
Dilansir Reuters, Kamis (14/1), sebanyak 8.000 tenaga medis Palestina saat ini terjangkit Covid-19, sebagaimana data yang dimiliki perwakilan WHO di Palestina.
Pemerintah Palestina kecewa dan mengecam sikap Israel yang mengabaikan permohonan mereka.
“Israel mengabaikan tugas mereka sebagai pihak penjajah dan melakukan diskriminasi rasial terhadap rakyat Palestina berkenaan dengan penyediaan vaksin,” demikian isi pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina.
Sebelumnya Pemerintah Palestina meminta agar Pemerintah Israel membantu memberikan 10 ribu dosis vaksin yang akan disuntikkan pada tenaga medis Palestina, mengingat hingga saat ini vaksin bantuan WHO maupun vaksin yang dibeli dari sejumlah perusahaan farmasi belum juga datang.
Dikabarkan vaksin Corona yang dimiliki Israel memenuhi kebutuhan untuk vaksinasi seluruh penduduknya. Sementara pemerintah Palestina baru mau melakukan kesepakatan pembelian vaksin untuk para penduduk di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
“Upaya pemerintah Palestina mengupayakan penyediaan vaksin dari berbagai pihak bukan berarti Israel bisa lepas tangan terkait penyediaan vaksin bagi rakyat kami,” lanjut pernyataan itu.
Edelstein mengomentari berbagai polemik terkait himbauan WHO maupun pernyataan Pemerintah Palestina dengan menyatakan bahwa Pemerintah Palestina untuk belajar mengurus rakyatnya sendiri ketimbang mengharapkan bantuan vaksin dari negaranya.
Diingatkan Edelstein, bahwa Israel telah membantu Palestina sejak awal pandemi.
“Saya pikir kami sudah membantu Palestina sejak awal pandemi, termasuk memberikan bantuan peralatan kesehatan, obat-obatan dan saran-saran dari para ahli,” kata Edelstein.
Sebelumnya sejumlah lembaga pemantau hak asasi manusia menilai Israel mengabaikan keselamatan para penduduk Palestina yang ditahan di penjara negara itu, di tengah pandemi.
Israel juga dinilai lepas tangan terhadap nasib rakyat Palestina di tengah pandemi karena hingga saat ini tidak menyediakan vaksin Corona bagi penduduk Palestina yang tinggal di wilayah Tepi Barat yang dijajah Israel. (tvl)