Crispy

Israel Gunakan Klaim Palsu untuk Membenarkan Serangan Mematikan di Rumah Sakit Nasser

Israel mengikuti kebijakan sistematis serangan ganda sebagai taktik kriminal. Cara ini dilarang secara internasional, yang mengungkapkan niat Israel yang disengaja untuk menimbulkan korban sipil sebanyak mungkin.

JERNIH – Kantor Media Pemerintah di Gaza menolak apa yang disebutnya sebagai narasi menyesatkan Israel yang mencoba membenarkan serangan terhadap Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, yang menewaskan 22 warga sipil, termasuk lima wartawan.

Kantor tersebut mengatakan Selasa (26/8/2025) Israel “berusaha membenarkan kejahatannya dengan menyebarkan narasi palsu yang mengklaim bahwa mereka menargetkan kamera milik elemen perlawanan – klaim yang tidak valid dan tidak memiliki bukti, yang bertujuan untuk menghindari tanggung jawab hukum dan moral atas pembantaian besar-besaran”.

Saluran 13 Israel melaporkan sebelumnya bahwa penyelidikan awal militer mengaitkan pengeboman tersebut dengan keberadaan kamera pengintai Hamas , yang menurut militer digunakan untuk memantau aktivitas Hamas guna mengarahkan operasi teroris terhadapnya.

Sebagai tanggapan, kantor media Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kamera yang dimaksud milik jurnalis foto Reuters, Hossam Al-Masri, yang dibunuh oleh pasukan Israel dalam serangan pertama.

“Setelah serangan pertama, tim pertahanan sipil, jurnalis, dan penyedia layanan kemanusiaan bergegas menyelamatkan korban luka. [Pasukan Israel] kemudian mengejutkan mereka dengan serangan langsung kedua, yang disengaja, mengakibatkan tewasnya sebagian besar korban dalam pembantaian ini, yang disiarkan langsung,” tambah kantor media Gaza.

Kantor tersebut mengatakan Israel mengikuti kebijakan sistematis serangan ganda, yang disebutnya sebagai taktik kriminal. Cara ini dilarang secara internasional, yang mengungkapkan niat Israel yang disengaja untuk menimbulkan korban sipil sebanyak mungkin.

Israel juga dituduh memalsukan identitas para korban dan menerbitkan daftar berisi nama-nama [enam orang yang tewas], mengidentifikasi mereka sebagai militan, tetapi fakta di lapangan membuktikan bahwa beberapa dari mereka tewas di luar Kompleks Medis Nasser.

“Salah satu korban tewas menjadi sasaran [pasukan Israel] di tenda-tenda Mawasi Al-Qarara, begitu pula martir Omar Abu Tim, yang tewas di tempat lain pada waktu yang berbeda, dan jenazahnya belum ditemukan—bertentangan dengan klaim [Israel]. Para martir lainnya adalah warga sipil, yang sebagian besar tewas dalam serangan kedua, bukan yang pertama,” lanjut pernyataan tersebut.

Channel 13 melaporkan bahwa tentara Israel menuduh di antara korban tewas dalam serangan di kompleks Nasser terdapat 6 teroris, termasuk seseorang yang berpartisipasi dalam serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023″.

Back to top button