Crispy

Israel Larang Ulama Kharismatik Yerusalem Memasuki Masjid Al Aqsa

Amman — Israel melarang Sheikh Ekrima Sabri, ulama senior Yerusalem paling dihormati, memasuki Masjid Al Aqsa selama empat bulan.

Sheikh Ekrima adalah imam tempat ibadah tersuci ketiga bagi umat Islam dunia. Ia mantan mufti besar Yerusalem dan Palestina.

Ulama berusia 81 tahun itu menjadi sasaran tuduhan Israel, karena posisi pentingnya pada upaya pelestarian identitas Islam di Masjid Al Aqsa.

Sheik Ekrima mengatakan; “Israel berusaha membungkam saya.” Mereka, masih menurut Sheik Ekrima, tidak ingin mengatakan apa pun.

Kepada Arab News, Sheik Ekrima mengatakan; Israel ingin membuat kita tersedak karena berbicara dalam pikiran kita. Saya akan berkonsultasi dengan pengacara saya, dan memutuskan langkah selanjutnya.”

Ia menolak saran menggunakan pengadilan Israel, untuk menyelesaikan masalah ini.

Kepada WAFA, kantor berita Palesetina, Sheik Ekrima mengatakan polisi Israel datang ke rumahnya di Yeruslem Timur dan menyerahkan perintah kepadanya.

“Ini perbuatan sewenang-wenang dan ilegal,” kata Sheikh Ekrima.

“Tidak ada negara di dunia yang menggunakan pengusiran, kecuali keadaan pendudukan yang ingin membungkam dan memberangus kami agar tidak keberatan dengan skema perangnya,” kata Sheik Ekrima.

Dewan Wakaf Islam mengecam apa yang disebut keputusan ilegal terhadap seorang tokoh agama. Dewan Wakaf Islam berkeras hanya Muslim yang memiliki hak atas 44 dumun di area masjid, termasuk bangunan, pekarangan, dan jalan mengarah ke masjid.

Dunum adalah ukuran luas. Satu dunum setara dengan 1.000 meter persegi.

“Tidak seorang pun punya hak melarang Muslim mencapai Masjid Al Aqsa untuk shalat dan melakukan tugas keagamaan,” kata Dewa Wakaf Islam.

Sumber-sumber di Yerusalem mengatakan Sheikh Ekrima lebih vokal dibanding ulama lain. Ia melakukannya bertahun-tahun tanpa takut dibunuh.

Dima Tahboub, anggota parlemen Yordania dari Blok Islam, mengatakan larangan itu menunjukan tidak ada rasa hormat Israel terhadap penjaga Hashemite dan kepada Dewan Wakaf Yordania sebagai pengelola masjid.

“Tentara pendudukan dan pemukim terus mendatangi masjid tanpa diundang, dengan menggunakan Bab Al Mogarbeh, gerbang yang dikontrol Israel yang mengarah ke situs, tapi staf Dewan Wakaf dilarang masuk,” kata Arab News.

“Ini jelas pelanggaran terhadap perjanjian Wadi Araba, yang mengakui peran Yordania di Yerusalem. Mereka mencoba memaksa realitas baru di masjid, dan mengosongkannya dari umat Islam,” tulis Arab News.

Sehari sebelumnya, polisi Israel membubarkan protes solidaritas untuk Sheikh Ekrima. Juru bicara Micky Rosenfield tidak menanggapi permintaan komentar.

Back to top button