Italia Resmi Tunjuk Giorgia Meloni Sebagai Wanita Pertama yang Jadi PM
- Giorgia Meloni diyakini akan menjadi sejarah dengan mengubah arah ekonomi Italia.
- Meski telah menanggalkan citra neo-fasis, pers selalu mengaitkan Meloni dengan Benito Mussolini.
JERNIH — Giorgia Meloni, Jumat 21 Oktober, resmi dilantik sebagai awanita pertama yang menjadi perdana menteri (PM) Italia.
“Kami siap memberi Italia pemerintahan yang akan menghadapi keadaan darurat dan tantangan zaman dengan kesadaran dan kompetensi,” kata Meloni, sehari sebelum pelantikan.
Partai Persaudaraan Italia, kekuatan politik sayap kanan yang dipimpin Meloni, meraih 26 persen suara dalam pemilihan umum 25 September lalu. Namun, Meloni masih harus mendapat dukungan dari partai lain untuk membentuk pemerintahan.
Setelah dua hari pembicaraan lintas partai, politisi berusia 45 tahun dari Roma itu diminta membentuk pemerintahan dan menjadi wanita pertama yang memimpin Italia.
Partai Persaudaraan Italia disebut-sebut sebagai kekuatan fasis pertama yang meraih suara terbanyak sejak Perang Dunia II. Meloni dikenal skeptis dengan Euro, antiimigrasi, dan anti-Islam.
Italia dipastikan akan mengalami perubahan bersejarah di bidang ekonomi, yang kemungkinan akan menggoyang sekujur Eropa. Maklum, Italia adalah kekuatan ekonomi ketiga zona Euro.
Menggunakan tagline kampanye ‘Tuhan, Negara, dan Keluarga’, Meloni sempat memicu kekhawatiran akan terjadinya kemunduran hak-hak di negara mayoritas Katolik itu.
Meloni berusaha menjawab kekhawatiran itu. Salah satunya dengan menghapus anggapan publik bahwa dirinya, dan Partai Persaudaraan Italia, adalah neo-fasis.
Ia berbicara langsung, tapi tidak mengancam. Namun, setiap orang Italia pasti tahu bagaimana saat remaja Meloni memuji diktator Benito Mussolini.
Italia mungkin tidak sekadar mengukir sejarah dengan mengangkat wanita pertama sebagai PM, tapi juga reinkarnasi Mussolini. Atau, Italia sedang dipimpin neo-Mussolini di tengah Eropa tanpa Adolf Hitler.