Crispy

Jadikan Dewa Hindu untuk Lucu-Lucuan Seorang Komika India Ditangkap

Penyelenggara pertunjukan dituntut karena dugaan melanggar aturan meminimalisir penyebaran Covid-19. Para penontotn tidak ada yang jaga jarak.

JERNIH-seorang Komedian India asal asal Gujarat, Munawar Faruqui, mengalami nasib nahas dipukuli massa di belakang kafe di kota Indore, setelah selesai melakukan stand-up comedy karena menghina salah satu dewa Hindu.

Penonton menilai selama pertunjukan Munawar menggunaan salah satu dewa untuk bahan hinaan dan sindiran.

Munawar bahkan mengolok-olok Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah. Sebagaimana dilansir dari The Indian Express, pada Senin (4/1/2021).

“Aksi stand-up comedy Munawar Faruqui mengejek dewa-dewa Hindu dengan memberikan komentar tidak senonoh. Insiden Godhra dan Menteri Dalam Negeri Amit Shah juga disebutkan secara tidak tepat,” kata putra politisi tersebut.

Massa yang menonton aksi stand-up comedy tersebut sengaja berkumpul dan menunggu hingga selesai acara dan membawa Munawar ke belakang café tersebut.

“Kami merekam video dan menghentikan pertunjukan lalu membawa penonton keluar dari kafe,”.

Selanjutnya polisi menangkap Munawar setelah muncul keluhan dari putra politisi Malini Laxman Singh Gaur, Eklavya Singh Gaur, yang mengajukan keluhan tentang komentar tak senonoh dari komedian tersebut.

Di samping Munawar, polisi juga menangkap empat komika India lainnya yakni Edwin Anthony, Prakhar Vyas, Priyam Vyas, dan Nalin Yadav juga ditangkap polisi.

“Video itu menampilkan satu komedian yang menyatakan perkataan yang tidak menyenangkan. Tapi keempat lainnya juga ditahan karena menjadi bagian dari pertunjukan,”.

Massa juga menangkap penyelenggara pertunjukan dan membawa mereka ke kantor polisi.

Polisi memiliki bukti video yang menampilkan isi sindiran komika yang tak pantas, sebagaimana disampaikan juru bicara kepolisian setempat, Kamla Sharma.

Para comedian didakwa atas tindakan yang disengaja dan jahat serta melakukan penghinaan sehingga membuat marah agama lainnya.

Sementara terhadap penyelenggara pertunjukan, menerka dituntut karena dugaan melanggar aturan meminimalisir Covid-19 dan aturan protokol kesehatan setempat dimana selama acara antara para penonton tidak adanya jarak. (tvl)

Back to top button