Jam Tangan ‘Last Emperor’ Dinasti Qing Dilelang dan Terjual Rp 75,8 Miliar
- Rekor sebelumnya dipegang jam tangan Bao Dai, kaisar terakhir Vietnam, yang terjual Rp 74,3 miliar tahun 2017.
- Aisin-Gioro Puyi memberikan jam tangan itu kepada juru bahasanya saat berada di kamp tahanan Uni Soviet.
JERNIH — Jam tangan milik dan dikenakan Aisin-Gioro Puyi, kaisar Cina terakhir dari Dinasi Qing, Selasa 23 Mei dilelang di Hong Kong dan terjual 5,1 juta dolar AS atau Rp 75,8 miliar.
Dimsum Daily memberitakan seorang pembeli tak mau disebut nama memenangkan lelang itu setelah tidak ada lagi yang berani menawar lebih tinggi. Harga jual itu belum termasuk biaya yang dikutip Phillips Asia — penyenggara lelang.
Thomas Perazzi, dari Phillips Asia, mengatakan harga jual itu yang tertinggi untuk jam tangan yang pernah menjadi milik seorang kaisar.
Jam tangan itu adalah Patek Philippe Reference 96 Quantieme Lune, yang hanya ada delapan di muka Bumi. Jam tangan itu diberikan Puyi kepada penerjemah Bahasa Rusia yang mendampinginya di penjara Uni Soviet.
Semula Phillips Asia memperkirakan jam akan terjual pada angka 3 juta dolar AS, atau Rp 44,6 miliar.
Tahun 2017 Phillips Asia melelang Patek Philippe milik Heile Selassie, kaisar Ethiopia terakhir, dan terjual 2,9 juta dolar AS atau Rp 43,1 miliar. Tahun yang sama jam tangan Rolex milik Bao Dai, kaisar Vietnam terakhir, terjual 5 juta dolar AS atau Rp 74,3 miliar.
Tragedi Kaisar Terakhir
Lahir 1906, Aisin-Gioro Pu Yi diangkat menjadi kaisar pada usia dua tahun. Di luar istananya di Kota Terlarang, dunia sedang berubah dengan Jepang dan kekuatan Eropa terlibat dalam konflik senjata. Di dalam negeri, Puyi tidak pernah tahu betapa kekaisarannya menghadapi perlawanan kaum nasionalis anti-kekaisaran.
Setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II tahun 1945, Puyi ditangkap di Bandara Shenyang oleh Tentara Merah Soviet. Dia ditahan sebagai tawanan perang dan dipenjara di kamp Khabarovsk selama lima tahun.
Phillips Asia mengatakan butuh tiga tahun untuk meneliti kebenaran jam tangan milik Puyi. Balai lelang bekerja sama dengan pakar arloji, sejarawan, jurnalis, dan ilmuwan.
Russell Working, jurnalis yang mewawancarai Georgy Permyakov — orang Rusia yang menjadi juru bicara Puyi — mengatakan jam tangan itu diberikan sang kaisar Cina terakhir kepada Permyakov pada hari terakhir di Uni Soviet. Setelah itu Puyi diekstradisi ke Cina.
“Puyi terkadang melakuan hal-hal tertentu kepada orang-orang yang diaggap spesial baginya,” kata Working.