Crispy

Jual Masker Palsu, Pengusaha Cina Dihukum 15 Tahun Penjara

Beijing –– Li Dong, CEO jaringan farmasi Beijing Jinghai Kangbaixin Medicine Co, divonis bersalah menjual masker 3M palsu selama pandemi Covid-19 di Cina dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

Pengadilan Rakyat Distrik Chaoyang juga menghukum Li Yuzhang dan Luo Hanyi, rekan bisnis Li Dong, lebih rendah. China Daily tidak secara spesifik menyebut berapa tahun keduanya akan mendekam di penjara.

Yang pasti, ketiganya akan naik banding.

Li Dong, pendiri Beijing Jinghai Kangbaixin Medicine Co tahun 2004, meminta Li dan Luo memesan 500 ribu masker berlabel 3M dari penjual di Gaomi, Provinsi Shandong, dengan harga murah dan menjual dengan harga tinggi.

Bisnis mereka lakukan dari 21 sampai 26 Januari, di puncak tahap awal pandemi di Cina. Pembeli mengeluhkan kualitas masker yang buruk, setelah mereka pakai beberapa jam.

Setelah verifikasi oleh perusahaan 3M dan lembaga pengaasan kualitas, masker yang dijajakan Li Dong ternyata palsu. Masker tidak memiliki penyaringan yang memenuhi standar.

Polisi membentuk gugus tugas pada 29 Januari. Sehari kemudian ketiganya ditangkap dengan tuduhan menjual produk palsu. Keduanya mulai diadili pada 25 Februari.

Beijing Jinghai Kangbaixin Medicine Co meminta maaf kepada publik, dan menawarkan kompensasi tiga kali lipat dari harga masker kepada pelanggannya.

Pengadilan mengatakan Li Dong mengantongi 4,3 juta yuan, atau Rp 8,6 miliar, dari penjualan barang palsu. Li Dong, seperti dikutip Thepaper.cn, ditipu pemasok yang menjual produk bersertifikat palsu.

South China Morning Post (SCMP) memberitakan bukan kali pertama Li Dong, pemilik 60 jaringan toko farmasi, dihukum akibat melanggar penjualan masker. Sebelumnya, Januari 2020, Pengadilan Distrik Dongcheng mendenda Li Dong 100 ribu yuan karena menjual masker PM2,5 dengan harga gila-gilaan.

Saat itu, Li Dong menjajakan masker PM2.5 sekitar 260 persen dari harga beli. Ia memanfaatkan kelangkaan masker PM2.5 di pasar untuk memeras penduduk yang ketakutan.

Li Dong sebenarnya tidak salah. Ia hanya mengikuti hukum biadab ekonomi kapitalis.

Back to top button