Crispy

Kali Ketiga Jepang Coba Daratkan Wahana Luar Angkasa di Permukaan Bulan

  • Tahun lalu Jepang dua kali gagal mendaratkan wahana luar angkasa.
  • Kini, JAXA coba menyusul India dengan mendaratkan SLIM di Bulan, Februari 2024.

JEPANG — Jepang, Kamis 7 September, meluncurkan pesawat ruang angkasa eksplorasi Bulan untuk menjadi negara kelima yang mendaratkan wahana antariksa di permukaan satelit Bumi tahun depan.

Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) mengatakan Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) — demikian wahana luar angkasa yang diharapkan mendarat di Bulan — diluncurkan dengan roket H-IIA buatan Mitsubishi Heavy Industries dari Tanegashima Space Center.

Space.com memberitakan roket H-IIA tidak hanya membawa SLIM tapi juga XRISM — observatorium sinar X JAXA/NASA dengan partisipasi Badan Antariksa Eropa (ESA).

XRISM terpisah dari tahap kedua roket 14 menit setelah lepas landas dan memasuki orbit sekitar 500 x 500 meter dengan kemiringan 31 derajat. Roket tahap kedua melakukan pembakaran untuk meningkapkan apogee, titik terjauh dari orbit elips, 46 menit setelah lepas lanas. Satu menit kemudian SLIM memisahkan diri.

TaiwanNews menulis Jepang berharap mendaratkan SLIM pada jarak 100 kilometer dari lokasi target. Misi bernilai 100 juta dolar AS, atau Rp 1,5 triliun ini akan mendapai Bulan, Februari 2024.

Peluncuran dilakukan dua pekan setelah India, dengan misi Chandrayaan-3, mendaratkan wahana luar angkasa Vikram di kutub selatan Bulan. India menjadi negara pertama yang melakukan pendaratan di wilayah Bulan belum terjelajahi.

Jepang dua kali gagal mendaratkan wahana luar angkasa di Bulan tahun lalu. JAXA kehilangan kontak dengan pendarat OMOTENASHI dan pendarat Hakuto-R Mission-1 — yang dibuat start-up Jepang iSpace 9384.T — jatuh saat mencoba turun ke permukaan Bulan.

Kegagalan keduanya membuat Jepang lebih hati-hati melakukan perhitungan. Tidak ingin gagal lagi, JAXA menunda peluncuran H-IIA beberapa bulan, seraya menyelidiki kegagalan roket H3 medium lift baru.

Misi luar angkasa Jepang juga mengalami kemunduran dengan kegagalan peluncuran roket kecil Epsilon, Oktober 2022, diikuti ledakan mesin saat pengujian, Juli 2023.

Back to top button