Crispy

Kasus Positif Covid Meningkat, Taj Mahal Batal Dibuka

Taj Mahal tak jadi dibuka karena khawatir terjadi penyebaran Covid-19 di Agra dari pengunjung yang berbondong-bondong melihat monumen abad ke-17 tersebut.

JAKARTA-Pemerintah India terpaksa harus membatalkan rencana pembukaan obyek wisata Taj Mahal yang rencananya akan dibuka tanggal 6 Juli lalu karena melihat adanya peningkatan drastis kasus Corona atau Covid-19 di negara tersebut.

Dilansir Free Malaysia Today, Kementerian Kesehatan India menyatakan terjadi lonjakan drastis dalam waktu satu hari, yakni hamper sebanyak 25.000 kasus positif Covid-19. Bahkan, angka tersebut menjadi jumlah tertinggi dan terbesar sejak kasus pertama ditemukan pada akhir bulan Januari lalu.

Lonjakan angka tersebut membuat rencana dibukanya Taj Mahal harus ditunda atau batal meskipun sebelumnya pemerintah telah memberikan izin untuk membuka kembali destinasi wisata yang identik di India tersebut.

Taj Mahal sejak pertengahan Maret lalu telah ditutup untuk wisatawan sebagai upaya mencegah penyebaran virus Covid-19 di India.

Dalam dokumen Hakim Distrik Agra Prabhu N. Singh disebutkan Taj Mahal termasuk ke dalam zona penahanan. Zona tersebut merupakan tempat yang memiliki tingkat infeksi tertinggi sehingga semua kegiatan dihentikan kecuali layanan penting.

Dokumen tersebut juga menyebut beberapa destinasi bersejarah lainnya juga ditutup seperti Benteng Agra, makam Kaisar Mughal Akbar Agung, dan Sikandra Bagh. Semua destinasi tersebut lokasinya berada di kawasan yang padat dengan penduduk.

Dalam upaya memulihkan kunjungan wisata, pemerintah India telah membuka perjalanan domestik. Namun dengan jumlah kasus baru virus Corona pada Senin, 6 Juli 2020 yang menyentuh angka 24.800 dan menjadi terbesar dalam satu hari, maka rencana membuka berbagai destinasi wisata terpaksa dibatalkan, sebagaimana dikutip The News Daily,

Agra, salah satu klaster besar pertama virus di India, tetap menjadi kota yang paling parah terkena dampaknya, tepatnya di Uttar Pradesh, negara bagian berpenduduk terpadat di negara itu.

“Demi kepentingan publik, telah diputuskan bahwa pembukaan monumen di Agra tidak akan disarankan pada saat ini,” demikian penjelasan pemerintah setempat.

(tvl)

Back to top button