Kecelakaan di Jalan Lebih Mematikan Dibanding Corona?
Palo Alto – CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, mencoba menenangkan karyawannya dengan menyebut bahwa Ancaman kematian karena kecelakaan lalu lintas jauh lebih berbahaya ketimbang virus corona (Covid-19) yang tengah melanda dunia.
Dalam memo tertulis, Musk mengatakan kepada segenap karyawan SpaceX bahwa kemungkinan meninggal karena COVID-19 lebih kecil daripada kecelakaan lalu lintas. Namun, ia tidak merinci berapa jumlah kematian karena kecelakaan lalu lintas.
Terlepas dari pendapat Elon Musk, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa COVID-19 sebagai pandemi. Secara global, telah menginfeksi lebih dari 132.500 orang di 123 negara, termasuk Indonesia. Di AS, terdapat lebih dari 1.600 kasus virus corona baru dengan korban meninggal sudah mencapai 40 orang.
The New York Times yang mengutip pejabat kesehatan, mewartakan jika penyebaran corona tidak segera dibendung, sekitar 160 juta hingga 214 juta orang Amerika mungkin terinfeksi.
Dalam sebuah cuitan pekan lalu, Musk mengatakan bahwa ‘kepanikan karena corona adalah hal bodoh’. “Viralitas COVID-19 dilebih-lebihkan karena tanggal diagnosis yang menyatu dengan tanggal kontraksi dan perkiraan berlebihan yang terus bermunculan. Jika terus memperkirakan secara berlebihan, maka virus itu akan melebihi yang diketahui alam semesta,” kata dia.
“Tingkat fatalitas juga sangat berlebihan. Karena sangat sedikit alat tes, mereka yang meninggal dengan gejala pernapasan diuji untuk COVID-19, tetapi mereka yang bergejala ringan justru tidak. Prevalensi virus corona dan pilek jenis lain dalam populasi masyarakat sangat tinggi,” lanjut Musk.