Ken Setiawan: Ormas Bersenjata dan Melawan Aparat Layak Disebut Terorisme
Ken juga mendorong mereka yang tersandung kasus hukum untuk kooperatif, karena tidak ada yang kebal hukum di negara ini.
JERNIH-Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengomentari terjadinya bentrokan bersenjata antara orang tak dikenal dengan Polisi di Km 70 tol Cikampek pada Senin (7/12/2020) dini hari.
Dalam komentarnya yang dimuat di instagram pribadinya pribadinya @kensetiawan, Ken mengomentari Ormas bersenjata dan melawan aparat layak disebut terorisme.
Ken juga menyebut apa yang terjadi di jalan tol tersebut merupakan aksi terorisme karena perbuatan melawan hukum bahkan mengintimidasi aparat untuk tujuan politik, agama maupun ideologi.
“Terorisme adalah perbuatan melawan hukum atau tindakan yang mengandung ancaman dengan kekerasan atau paksaan terhadap individu atau hak milik untuk memaksa atau mengintimidasi aparat, pemerintah atau masyarakat dengan tujuan politik, agama atau ideologi” tulis Ken pada Instagramnya, Senin (7/12/2020)
Mantan anggota NII menilai tindakan yang diambil aparat kepolisian tegas dan terukur bagi mereka yang melawan aparat.
“Mengapresiasi langkah aparat dengan tindakan tegas dan terukur kepada pihak pihak yang melawan aparat untuk efek jera” tulis Ken lebih lanjut.
Selanjutnya Ken mendorong pihak-pihak yang tersandung kasus hukum untuk kooperatif, karena menurut Ken tak ada orang kebal hukum.
“Berharap siapa saja yang terkena kasus hukum agar kooperatif, ini negara hukum, jangan sampai melawan hukum, tidak ada orang yang kebal hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Tak lupa, Ken mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati menyerap informasi yang beredar di media social. Bahkan menurut Ken terjadi pemutarbalikan fakta yang dapat menyesatkan masyarakat.
“Menghimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dengan informasi yang beredar di media sosial. Pasalnya informasi fakta di putar balik sehingga menyesatkan”.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, dalam konperensi pers pada Senin (7/12/2020) memaparkan terjadai penyerangan terhadap anggota Polri yang tengah menjalankan tugas melakukan penyelidikan.
Mereka dihadang di jalan Tol Cikampek Jakarta – Cikampek, KM 50 pukul 00.30. oleh sepuluh orang laskar pengawal Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Akibat bentrokan tersebut, enam anggota laskar pengawal ditembak dan meninggal, sementara empat orang lainnya masih dalam pengejaran. (tvl)