Kepala BNPT: Sinergitas TNI-Polri Diperlukan pada Penanggulangan Terorisme di Tanah Air
BOGOR – Penanggulangan terorisme di Indonesia adalah tanggung jawab semua pihak, termasuk aparat pertahanan dan keamanan dari unsur TNI-Polri. Sesuai diamanatkan dalam Undang–Undang (UU) No. 5 tahun 2018, maka perlu kerjasama dan sinergitas dari TNI-Polri untuk mewujudkan penanggulangan terorisme di Indonesia.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar, pada acara silaturahmi dalam rangka peningkatan kerjasama BNPT dengan instansi lain dalam penanggulangan terorisme yang dihadiri Komandan Pasukan Khusus dari TNI dan Polri, di Bogor, Selasa (7/7/2020).
“Diperlukan sinergitas TNI-Polri pada aspek pencegahan dalam konteks deteksi inteijen. Lalu pembinaan teritorial melalui aparat teritorial Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam konteks wawasan kebangsaan, termasuk penyiapan sumber daya ketika menghadapi ancaman terorisme dengan ancaman tingkat tinggi,” ujarnya.
Acara tersebut dihadiri Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) TNI-AD, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa; Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI-AL, Mayjen TNI (Mar) Suhartono; Komandan Korps Pasukan Khas (Dankorpaskhas) TNI-AU, Marsda TNI Eris Widodo Yuliastono; Komandan Korps Brigade Mobil (Dankorbrimob), Polri, Irjen Pol Anang Revandoko; dan Wakil Komandan Komando Operasi Khusus (Wadan Koopssus) TNI, Brigjen TNI (Mar) Widodo.
Ia menjelaskan, sesuai amanat UU No. 5 Tahun 2018 tentang Penanggulangan Terorisme, BNPT lebih banyak berfokus pada upaya Pencegahan. “BNPT memang lebih berfokus pada upaya pencegahan. Karena Undang-Undang tersebut ada 3 kewajiban pemerintah dalam melaksanakan penanggulangan terorisme yaitu Kesiapsiagaan Nasional, Kontra Radikalisasi dan Deradikalisasi,” katanya.
Selain itu, juga mengakomodir peran dari TNI meski dalam Peraturan Presiden (Perpres) mengenai pelibatan TNI tersebut, masih dalam proses. Bahkan jajaran Kementerian Hukum dan HAM yang saat ini tengah berkonsultasi dengan DPR
“Jadi pelibatan TNI dalam peraturan tersebut diatur di dalam Pasal 43 huruf I, dimana TNI berperan baik dalam pencegahan maupun dalam penindakan,” ujar dia.
Dalam pencegahan, sebagai upaya membangun Kesiapsiagaan Nasional, aparat teritorial sangat diharapkan bisa membantu memberikan dukungan. Karena masalah terorisme merupakan bagian dari perang ideologi, dimana ideologi Pancasila harus diyakinkan kepada semua pihak.
Apalagi dalam perkembangannya, postur kelompok teror di Indonesia terbagi menjadi beberapa bagian sesuai motif yang mereka usung. Pertama, memiliki motif ideologi dan politik. Kedua, mengusung agama tertentu seolah-olah berjuang atas nama agama. Ketiga, berkaitan dengan politik di daerah yang background-nya separatis.
TNI-Polri sebagai pilar utama dalam menjaga NKRI, oleh sebab itu upaya upaya pencegahan di masyarkaat untuk tidak memberikan ruang kepada mereka-mereka yang menyebarluaskan paham-paham ideologi yang anti Pancasila.
“Karena Pancasila ini merupakan warisan leluhur pendiri bangsa. Maka dari itu tugas TNI dan Polri memastikan bahwa Pancasila tetap eksis di NKRI ini,” kata Boy.
Ia menambahkan, sering kali kelompok radikal mengusung agama untuk meraih simpatik masyarakat luas. Bahkan membuat propaganda dengan menggunakan ayat-ayat agama yang seolah-olah mereka sedang berjuang membela agama.
Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal tersebut BNPT memiliki gugus tugas yang melibatkan unsur pemuka agama.
“Ideologi terorisme, radikal, intoleran yang diusung oleh kelompok-kelompok itu menggunakan ayat-ayat agama dan seolah-olah sedang berjuang, sedang berjihad. Dan ketika mereka ditertibkan pemerintah, pemerintah dibilang thogut,” katanya.
Sementara itu jajaran Pasukan Khusus TNI dan Polri siap mendukung dan bersinergi bersama BNPT dalam melaksanakan berbagai penugasan penanggulangan perorisme di Indonesia.
Danjen Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, berharap Kopassus siap dilibatkan banyak dan mendukung BNPT untuk melaksanakan tugas-tugas penanggulangan terorisme sebagai upaya menjaga keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Ancaman terorisme kedepan semakin dinamis. Aksi terorisme ini bukan hanya bersifat penyanderaan ataupun pembajakan saja, tetapi kita lihat dalam dinamika global mereka sudah melakukan penyerangan secara massif. Sehingga mau tidak mau, suka atau tidak suka, negara harus hadir,” katanya.
“Kita siap mendukung BNPT dalam melaksanakan tugas. Jadi silaturahmi yang diadakan oleh Kepala BNPT ini untuk mempererat, mempersatukan, merapatkan barisan dalam rangka untuk melaksanakan tugas-tugas penanggulangan terorisme kedepan,” ujar dia.
Sementara Dankormar, Mayjen TNI (Mar) Suhartono, mengatakan pihaknya akan selalu mempersiapkan diri untuk bisa mendukung tugas penanggulangan terorisme yang dikoordinasikan oleh BNPT.
“Harapan kami mudah-mudahan makin intens dilaksanakan silaturahmi, sehingga kita semua tahu perkembangannya sejauh mana. Mudah-mudahan kedepan keterlibatan TNI dalam hal penanggulangan terorisme ini akan semakin lebih banyak lagi dilibatkan,” ujarnya.
Kemudian Dankorpaskhas, Marsda TNI Eris Widodo Yuliastono, pihaknya juga siap untuk mendukung kegiatan BNPT dalam penanggulangan terorisme.
“Pertemuan ini sangat bagus. Jadi tadi sudah kita sepakat kalau bisa beberapa bulan sekali kita kumpul seperti ini,” ujarnya.
Sementara Dankorbrimob, Irjen Pol. Anang Revandoko, mengapresiasi adanya pertemuan sebagai bentuk keterpaduan antara Pasukan Khusus dari TNI dan Polri bisa menjadi satu dalam rangka penanggulangan teror.
“Jajaran Korps Brimob Polri siap mendukung kebijakan Kepala BNPT, karena kami dari jajaran Korps Brimob Polri sudah dibekali untuk penanganan teror. Harapan kami bisa lebih solid lagi dalam penanggulangan terror dari mulai penangkalan, pencegahan sampai pada upaya penindakan dan rehabilitasi, “ ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Wadan Koopssus TNI, Brigjen TNI (Mar) Widodo, mengatakan pihaknya berharap adanya satu legal formal yang dapat mendukung kerjasama dengan BNPT kedepan. Hal ini agar Koopssus TNI dapat melaksanakan tugas yang bisa lebih maksimal lagi.
“Ini yang kita harapkan sehingga kami bisa lebih leluasa dalam bergerak. Saya kira BNPT sudah mendukung ini semua,” kata dia. [Fan]