Crispy

Keren! TNI AD Ciptakan Ambulans Bermotor

“Karena selama ini banyak masyarakat yang ada di pelosok yang jauh dari jangkauan dari rumah sakit, pada saat mereka sakit atau ada hal emergency melahirkan dan sebagai, ini tidak terjangkau oleh tenaga kesehatan. Maka apa pun yang menjadi kesulitan rakyat, TNI AD harus hadir di tengah-tengah mereka”

JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman, meluncurkan ambulans bermotor buatan TNI Angkatan Darat. Nantinya bakal ditempatkan di tingkat koramil.

“Inilah kita ciptakan ambulans bermotor yang nantinya akan kita tempatkan di masing-masing koramil,” ujar Dudung di Jakarta, Rabu (2/3).

Jenderal Dudung menambahkan, ambulans TNI AD merupakan sebuah bentuk kepedulian terhadap masyarakat, khususnya masyarakat di daerah pedesaan.

Dia berharap dengan adanya ambulans TNI AD bisa membantu masyarakat untuk bisa mengakses fasilitas kesehatan.

“Karena selama ini banyak masyarakat yang ada di pelosok yang jauh dari jangkauan dari rumah sakit, pada saat mereka sakit atau ada hal emergency melahirkan dan sebagai, ini tidak terjangkau oleh tenaga kesehatan. Maka apa pun yang menjadi kesulitan rakyat, TNI AD harus hadir di tengah-tengah mereka,” kata dia.

Baca Juga: Ukraina: Yang Tidak Mungkin Tiba-tiba Menjadi Mungkin

Kodam Pattimura Bakal Buat 20 Unit Ambulance Bermotor

Sementara, Kepala Staf Korem 151/Binaya, Kolonel Infanteri Prabowo Setiaji, mengatakan pihaknya berencana bakal membuat sekitar 20 unit ambulans bermotor.

Konsep ambulans bermotor tersebut merupakan konsep Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Richard TH Tampubolon.

“Rencana kami ke depan, bahwa kami akan membuat lagi rakitan sebanyak 15-20 lagi, ini adalah juga konsep dari Pangdam XVI Patimura,”katanya.

Nantinya 20 unit ambulans TNI AD nantinya akan disebar di wilayah Maluku. Dimana fasilitas kesehatan di wilayah tersebut masih terbilang sulit.

“Sarana dan prasarana kesehatan rumah sakit yang ada di Provinsi Maluku, baik itu di kota maupun di daerah, itu sangat minim, sehingga menyebabkan angka kematian di sana sangat tinggi,” katanya.

Ia menjelaskan, Provinsi Maluku angka kematiannya cukup tinggi, kurang-lebih 7 persen per tahun. “Itu di tahun 2021 termasuk angka kedua tertinggi setelah Papua, yaitu 8 persen,” kata dia.

Selain itu, jarak tempuh masyarakat di Maluku ke puskesmas terbilang jauh. Bahkan beberapa puskesmas di Maluku dominan tidak memiliki fasilitas ambulans.

“Di samping domisili tempat tinggalnya itu di dusun dan desa, sehingga mereka untuk melakukan pengobatan di puskesmas transportasi sangat terbatas. Kemudian di puskesmas itu sendiri jarang sekali ada ambulans,” ujar dia.

Ambulans bermotor TNI AD, kata dia, dilengkapi berbagai fasilitas pendukung, mulai dari strobo hingga rotator. Selain itu, dilengkapi dengan peralatan bedah ringan agar nantinya dokter bisa melakukan bedah ringan darurat di dalam ambulans.

Nantinya, dokter atau tenaga kesehatan yang bertugas dalam ambulans adalah merupakan anggota Kesehatan Angkatan Darat (Kesad).

“Tenaga kesehatan itu kami di setiap kodam punya Kesad. Nanti akan ada penugasan kepada mereka untuk melakukan misalnya secara statis, pengobatan massal di daerah. Jadi motor ini bisa jadi blusukan ke daerah-daerah, kemudian statis, bisa lakukan pengobatan,” kata dia.

Back to top button